BABELNEWS.ID -- Kapal nelayan dengan tiga orang penumpang mengalami insiden usai bertabrakan dengan kapal Tugboat Lintas Gemilang di sekitar perairan Karang Ular Selat Bangka pada Jumat (01/10/2021) lalu.
Akibat kecelakaan laut tersebut penumpang kapal nelayan yakni Ronald (18) dinyatakan hilang, sementara dua diantaranya Adi (40) dan damsik (30) berhasil di selamatkan.
Kejadian hilangnya Ronald berawal dari adanya tabrakan antara perahu nelayan Camar Laut dengan kapal Tugboat Lintas Gemilang pada Jumat (01/10/2021) lalu.
Kejadian laka laut tersebut sekitar pukul 14.30 WIB saat kapal Tugboat yang menarik tongkang.
Tongkang tersebut kemudian menabrak perahu nelayan yang berada persis di depannya hingga terbenam ke dalam air.
Baca juga: Kusnadi Berteriak Minta Tolong, Parsiam Terjun ke Sungai, Lawan Buaya yang Menyeret Suaminya
Baca juga: Ditinggal Temannya di Pantai Tapak Antu, Siswi SMP Dicabuli Jumar yang 5 Bulan Pisah Ranjang
Kasat Polair Polres Bangka Barat, AKP Candra Wijaya saat dikonfirmasi mengungkapkan, kejadian terjadi sekitar pukul 14.30 Wib saat Polairud mendapat Informasi ada kapal tugboat yang menarik tongkang bertabrakan dengan perahu nelayan dan menyebabkan Perahu nelayan karam.
"Laka Laut yang terjadi di perairan Karang Ular pada Posisi Kordinat 01° 53' 052" S 104° 57' 353" E antara TB. Lintas Gemilang 2003 dengan Perahu Nelayan Camar Laut GT 5," kata Candra Wijaya, Sabtu (02/10/2021).
Sementara itu Sat Pol Air Polres Bangka Barat, telah melakukan pencarian hingga pukul 18.00 lalu. Namun hingga saat ini belum ada informasi, ditemukan korban hingga saat ini.
Satu orang nelayan yang hilang di perairan Karang Ular, hingga kini masih belum berhasil ditemukan pasca terjadinya tabrakan antara perahu nelayan Camar Laut dengan kapal tungboat Lintas Gemilang pada Jumat (01/10/2021) lalu.
Koordinasi dengan Basarnas Palembang
Kasat Polair Polres Bangka Barat, AKP Candra Wijaya mengungkapkan, saat ini pihak Basarnas Palembang yang akan meneruskan pencarian usai pihaknya sudah melakukan evakuasi penumpang.
"Nelayan berasal dari Sungsang, namun sering mencari ikan antara Palembang dan Muntok. Untuk pencarian yang hilang sudah koordinasi, dengan Basarnas Palembang melakukan pencarian. Kita cuma melakukan evakuasi awal, selanjutnya ada di Basarnas Palembang," jelas Candra, Sabtu (02/10/2021) kepada Bangkapos.com.
Candra mengakui, jarak lokasi kejadian laka laut, lebih dekat ke Provinsi Sumatera Selatan jika dibandingkan dengan wilayah Provinsi Bangka Belitung.
"Dari hasil di tempat kejadian perkara memang benar laka laut, namun setelah kita lihat lokasi berjarak sekitar 17 mil dari bibir pantai dan mendekati ke arah Sungsang," ungkap Candra.
Baca juga: 11 Oknum Polisi di Asahan Jual Barang Bukti Narkoba Hasil Tangkapannya, Dapat 76 Kg Lapor 57 Kg
Baca juga: Detik-Detik Menegangkan saat Evakuasi Mayat Misterius, Personel Basarnas Ini Terjun ke Laut
Lebih lanjut terkait kronologi yang menyebabkan Ronald hilang, Candra mengatakan pihaknya bersama Basarnas Palembang akan berkoordinasi untuk melakukan investigasi.
"Perahu nelayan tertabrak, tugh boat tongkang bermuatan kosong. Nelayan awalnya berjalan searah, entah bagaimana bisa tertabrak. Saat ini kami sudah melakukan investigasi dan sudah koordinasi dengan Basarnas Sumsel, ini tugboat tiba-tiba melintang masuk ke dalam tongkang yang ditarik tagboat," ungkapnya.
Jasad Ronald berhasil Ditemukan
Tim Gabungan Sat Polair Polres Bangka Barat dan Basarnas, berhasil menemukan Ronald (18), nelayan yang hilang dengan kondisi meninggal dunia, Senin (4/10/2021).
Warga Sungsang, Banyuasin, Sumatera Selatan itu hilang di Perairan Karang Ular perbatasan antara Bangka Barat dan Sumatera Selatan setelah perahu mereka ditabrak kapal tongkang.
Jasad Ronald ditemukan nelayan sekitar pukul 09.00 WIB. Saat ini Sat Polair Polres Bangka Barat, tengah menuju lokasi ditemukannya korban yang berada di tengah laut.
"Iya tadi info dari nelayan, jadi sekarang akan ke sana jemput," ujar Kasat Polair Polres Bangka Barat, AKP Candra Wijaya saat dikonfirmasi Bangkapos.com.
Tiga Hari Menghilang, Jasad Ronald Mengapung
Tiga hari dinyatakan menghilang, Ronald kini telah berhasil ditemukan tim gabungan namun dalam kondisi meninggal dunia dan saat ini telah dibawa ke RSUD Sejiran Setason.
Berada di dalam kantong jenazah, Ronald dievakuasi tim gabungan yang terdiri dari Sat Polair Polres Bangka Barat, Basarnas dan TNI AL.
Jenazah sampai ke Pelabuhan Tanjung Kalian sekitar pukul 11.40, setelah nelayan menemukan korban sekitar pukul 09.00.
Ditemukan mengambang di laut, Kasat Polair Polres Bangka Barat AKP Candra Wijaya mengungkapkan, informasi penemuan korban berawal dari nelayan.
"Ada nelayan yang menemukan, ada satu jenazah yang sedang mengapung. Lalu kita koordinasi dengan Basarnas dan TNI AL, lalu melakukan evakuasi," AKP Candra Wijaya, Senin (04/10/2021).
AKP Candra Wijaya juga memastikan jenazah yang ditemukan, merupakan Ronald (18) korban yang sempat hilang pasca terjadinya laka laut antara tongkang dengan perahu nelayan pada Jum'at (01/10/2021) lalu.
"Jarak TKP kurang lebih 2 mil dari TKP, lalu ditemukan memang benar itu Ronald Warga Sungsang yang merupakan korban kecelakaan," tuturnya.
Sementara itu saat ini jenazah Ronald sudah dibawa ke RSUD Sejiran Setason, guna dilakukan visum terkait jenazah.
"Kondisi jenazah sudah dua hari, jadi kondisinya sudah membengkak. Namun walau sudah membengkak masih dalam keadaan utuh, jadi kita bawa ke RSUD Sejiran Setason," ungkapnya.
(Bangkapos.com/Rizky Irianda Pahlevy)