Berita Bangka Tengah

IPB University dan Pemkab Bangka Tengah Kolaborasi Tingkatkan Keterampilan Nelayan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman usai Upacara Pengibaran Bendera Merah Putih dalam rangka HUT RI Ke-79, Sabtu (17/8/2024).

LUBUK BESAR, BABEL NEWS - IPB University berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah melaksanakan kegiatan bimbingan teknis yang ditujukan kepada nelayan di Desa Kulur Ilir, Kecamatan Lubuk Besar. Kegiatan ini difokuskan pada kegiatan optimalisasi hulu-hilir perikanan cumi demi menjaga sumberdaya cumi sekaligus meningkatkan kesejahteraan nelayan yang terdampak pencemaran penambangan timah. 

Bimtek yang dilakukan di Pantai Desa Kulur Ilir, Kamis (29/8) ini, diikuti oleh 50 nelayan Desa Kulur Ilir dan dihadiri oleh Bupati Bateng, Algafry Rahman beserta jajarannya.

Perwakilan IPB University, Mulyono S Baskoro menyampaikan apresiasinya terhadap kolaborasi yang dilakukan bersama Pemkab Bangka Tengah. "Kerja sama ini merupakan langkah nyata dalam penerapan inovasi dan teknologi untuk meningkatkan kualitas hidup nelayan di Bangka Tengah," kata Mulyono S Baskoro.

Ia juga berpesan, pentingnya sinergi antara akademisi, pemerintah, dan masyarakat dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia, terutama di sektor perikanan sebagai sektor potensial dalam upaya pembangunan perekonomian di Bateng.

Bupati Bangka Tengah, Algafry Rahman memberikan pengarahan dan menegaskan pentingnya optimalisasi hulu hilir perikanan cumi berbasis ekonomi biru sebagai upaya pengembangan sektor perikanan di Bangka Tengah. 

"Kegiatan ini dilaksanakan untuk membantu nelayan mengembangkan keahlian dalam optimalisasi hulu hilir pengelolaan cumi melalui pelatihan pembuatan atraktor cumi-cumi, baterai air laut, dan pengembangan kelembagaan nelayan yang aktif dan mandiri di Kabupaten Bangka Tengah," jelasnya.

Penandatanganan MoU antara Pemkab Bangka Tengah dan IPB University disertai penyerahan buku Teknologi Atraktor Cumi-cumi juga dilakukan sebagai simbol kolaborasi yang berkelanjutan. Selama kegiatan, nelayan berdiskusi dan didampingi untuk membuat 20 unit atraktor cumi-cumi dari drum bekas dan 5 unit baterai air laut. (w6)