Berita Pangkalpinang

Sebaran Perumahan di Kota Pangkalpinang Belum Merata, Gerunggang Terbanyak, Capai 39 Persen 

Data Disperkim Kota Pangkalpinang menyebutkan, sekitar 39 persen perumahan berada di wilayah Kecamatan Gerunggang

Editor: suhendri
Bangka Pos/Andini Dwi Hasanah
PERUMAHAN - Perumahan subsidi di Kecamatan Bukit Intan, Kota Pangkalpinang. Pembangunan perumahan di Kota Pangkalpinang menunjukkan perkembangan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Namun, sayangnya sebarannya belum merata. 

PANGKALPINANG, BABEL NEWS - Pembangunan perumahan di Kota Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung, menunjukkan perkembangan signifikan dalam beberapa tahun terakhir.

Namun, sayangnya sebarannya belum merata. 

“Pembangunan perumahan di kota ini tersebar di enam kecamatan, namun dengan proporsi yang cukup timpang,” kata Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Kota Pangkalpinang M Belly Jawari kepada Bangka Pos, Rabu (8/10/2025).

Data Disperkim Kota Pangkalpinang menyebutkan, sekitar 39 persen perumahan di ibu kota Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ini berada di wilayah Kecamatan Gerunggang.

Selanjutnya, disusul Gabek sebesar 29 persen, Bukit Intan 24 persen, Girimaya 4 persen, Pangkalbalam 3 persen, dan Rangkui 1 persen.

Belly menyebut kondisi tersebut menunjukkan bahwa kawasan barat Pangkalpinang, khususnya Gerunggang dan Gabek, masih menjadi magnet utama bagi pengembang.

Selain karena ketersediaan lahan yang relatif luas, harga tanah di kawasan itu juga masih lebih terjangkau dibandingkan wilayah lain.

Pada kesempatan yang sama, Belly juga menegaskan bahwa pembangunan perumahan subsidi di Pangkalpinang difokuskan untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Adapun persyaratannya mengikuti aturan penyaluran fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) melalui bank, yakni warga negara Indonesia (WNI) berusia minimal 21 tahun atau sudah menikah, belum pernah memiliki rumah maupun menerima subsidi pemerintah, serta berpenghasilan maksimal Rp9 juta per bulan untuk yang belum menikah, dan Rp11 juta bagi yang sudah menikah.

Program rumah bersubsidi tersebut, lanjut Belly, diharapkan menjadi solusi nyata bagi masyarakat berpenghasilan rendah agar dapat memiliki rumah layak huni dengan harga yang terjangkau.

Lebih lanjut, Belly mengatakan, meski tumbuh pesat, pengembangan perumahan di Pangkalpinang tak lepas dari kendala.

Menurutnya, kendala utama yang dihadapi pengembang adalah ketersediaan lahan dengan harga yang masih terjangkau.

"Ini yang menjadi kendala terbesar. Harga tanah di wilayah perkotaan terus naik, sementara subsidi untuk rumah MBR memiliki batas harga jual yang ditentukan pemerintah pusat," ujarnya.

Dari sisi fasilitas umum, kata Belly, sebagian besar perumahan di Pangkalpinang sudah dilengkapi infrastruktur dasar seperti jalan, listrik, dan air bersih.

Namun, masih ada sebagian perumahan yang belum terlayani jaringan perusahaan umum daerah air minum (perumdam).

Sumber: Bangka Pos
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved