Berita Belitung
TCI Dorong Dua Desa Kelola Sampah Jadi Nilai Ekonomi Baru
Upaya membangun sistem pengelolaan sampah berkelanjutan di tingkat desa mulai digerakkan Yayasan TCI melalui Program SOLUSI.
TANJUNGPANDAN, BABEL NEWS - Upaya membangun sistem pengelolaan sampah berkelanjutan di tingkat desa mulai digerakkan Yayasan Tarsius Center Indonesia (TCI) melalui Program SOLUSI. Lewat forum grup diskusi (FGD) yang digelar di tingkat kabupaten, rencana pengelolaan sampah disusun untuk dua desa percontohan, yakni Desa Juru Seberang di Kabupaten Belitung dan Desa Simpang Tiga di Kabupaten Belitung Timur.
Project Manager TCI, Ade Afrilian Saputra menjelaskan, FGD tersebut menjadi rangkaian dari proses panjang yang sebelumnya diawali dengan survei dan pengambilan sampel sampah di kedua desa. Kegiatan kali ini melibatkan dua kabupaten sekaligus untuk menghimpun masukan dan saran terkait strategi pengelolaan sampah desa.
Ia mengatakan, pengelolaan sampah menjadi fokus utama karena berkaitan langsung dengan program pengelolaan wilayah darat dan laut. Dalam konteks pariwisata, pengelolaan sampah yang baik akan berdampak pada kebersihan lingkungan sekaligus membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat lokal.
"Kalau kita bicara wisata, itu tidak lepas dari bagaimana masyarakat di tingkat lokal mengelola sampah agar tidak jadi masalah, tapi justru bisa menjadi sumber ekonomi baru," kata Ade Afrilian Saputra, di sela acara yang berlangsung di Hotel Golden Tulip Belitung, Rabu (15/10).
Pemilihan dua desa didasarkan pada karakter geografis yang berbeda. Desa Juru Seberang mewakili wilayah pesisir, sementara Desa Simpang Tiga menggambarkan kawasan daratan Pulau Belitung.
Melalui pendekatan ini, program SOLUSI diharapkan mampu memadukan strategi pengelolaan darat dan laut. Materi FGD yang disampaikan juga melibatkan Wastehub, kewirausahaan sosial yang berfokus pada pengelolaan sampah dan ekonomi sirkular di daerah urban dengan pendekatan sistem teknologi terintegrasi.
Dari hasil FGD, TCI berencana membentuk bank sampah di masing-masing desa sebagai langkah awal intervensi. Hasil pertemuan akan menjadi acuan untuk pengelolaan sampah organik dan plastik, termasuk peluang kerja sama dengan pelaku usaha daur ulang yang telah lebih dulu beroperasi di wilayah setempat.
Kegiatan ini juga melibatkan berbagai pihak, mulai dari organisasi perangkat daerah (OPD), masyarakat desa, pelaku pengelolaan sampah, hingga instansi vertikal.
Ia berharap, rencana ini nantinya bisa menjadi model pengelolaan sampah mandiri bagi desa-desa lain di Pulau Belitung. "Kita sedang menyiapkan contoh agar desa lain bisa belajar, karena sampai sekarang belum ada desa di Belitung maupun Beltim yang benar-benar mampu mengelola sampahnya sendiri," ujar Ade Afrilian Saputra. (del)
| Kapolda Galakkan Gerakan Satu Juta Pohon di Belitung Timur |
|
|---|
| Jelang Musim Penghujan di Belitung Timur, BPBD Pantau Titik Rawan Banjir Rob |
|
|---|
| Wakil Bupati Belitung Sidak di Pasar Berehun Tanjungpandan, Temukan Potensi Kebocoran PAD |
|
|---|
| Harga Ayam di Belitung Tembus Rp50 Ribu per Kilogram |
|
|---|
| Hendro Pandowo Apresiasi Sikap Siswa SMAN 1 Tanjungpandan |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.