Berita Bangka
Dinparbud Jadikan Kawasan Exotic Matras Pusat Ekonomi Kreatif
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Dinparbud) Kabupaten Bangka berupaya mengembalikan kembali masa kejayaan Pantai Matras.
SUNGAILIAT, BABEL NEWS - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Dinparbud) Kabupaten Bangka berupaya mengembalikan kembali masa kejayaan Pantai Matras yang berada di Lingkungan Matras, Sungailiat. Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui kawasan Exotic Matras yang sudah terbangun dan diresmikan sejak tahun 2023.
Kepala Dinparbud Kabupaten Bangka, Rismi Wira Madonna menyebut, adanya Exotic Matras tersebut diharapkan dapat menghidupkan kembali kawasan pariwisata Pantai Matras. "Jangan sampai Matras ini yang dulu dikenal orang sebagai ikonnya Kabupaten Bangka, sekarang karena sudah banyak pilihan (pantai lain-red), maka kita bekerja sama dengan Pokdarwis untuk membuka tempat ini sebagai pusat ekonomi ekonomi kreatif," kata Rismi Wira Madonna, Jumat (14/11).
Ke depannya, pihaknya dari Dinparbud Bangka juga akan melakukan intervensi melalui pelaksanaan event-event di kawasan Exotic Matras yang bersifat edukasi kepada masyarakat, pelajar dan sebagainya. "Kemudian akan ada workshop-workshop ekonomi kreatif ke depannya supaya Matras ini lebih memberikan manfaat kepada masyarakat," jelasnya.
Ia menjelaskan, kawasan Exotic Matras memang berada cukup jauh dari pusat Kota Sungailiat. Hal tersebutlah yang menjadi salah satu kendala dan tantangan ke depannya. "Kami sebetulnya mengundang masyarakat untuk dapat hadir. Jadi daripada anak-anak kita di rumah, maen game-game terus kan, mungkin bisa datang melihat kegiatan-kegiatan yang ada di Matras," ungkapnya.
Kata Rismi Wira Madonna, ke depannya akan diupayakan pula supaya kawasan Exotic Matras tersebut dibuka secara rutin setiap akhir pekan. "Karena di Matras ini yang ramai pengunjungnya memang tiap weekend. Kalau hari-hari biasa mungkin agak berat," ujarnya.
Kemudian, untuk pelaku ekonomi kreatif yang menjajakan produknya di kawasan ruko-ruko Exotic Matras tersebut pun diberi keringanan tanpa dipungut biaya alias gratis. "Sementara kita gratiskan ini, karena kondisi masyarakat seperti ini tidak bisa langsung kita pungut (biaya sewa-red). Jadi untuk setahun ini kita free-kan," ujarnya.
Kemudian, jika memang ke depannya dipungut retribusi biaya sewa ruko, Wira menyebut bahwa nominal yang perlu dibayarkan pun tergolong tidak berat. "Kalau retribusi di Perda kita itu tidak berat, hanya Rp150 ribu per bulan. Saya pikir itu tidak memberatkan lah sebetulnya, pemerintah ini tidak mau lah memberatkan masyarakatnya," ungkapnya.
Rismi Wira Madonna turut menjelaskan, biaya retribusi masuk kawasan Pantai Matras memang dari dulu diserahkan ke pihak ketiga. Sementara untuk pengelolaan kawasan pantai dan sekitarnya dikelola Pokdarwis setempat dan tenaga kebersihan yang dibayar oleh Dinas Pariwisata.
"Jadi ya kenapa Pantai Matras itu bisa bersih karena memang ada petugas dari kita. Jadi sumber penggajian mereka itu memang sudah dianggarkan untuk petugas kebersihan, dan sebagian besar memang warga sini," tuturnya. (u2)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bangka/foto/bank/originals/20251114-EXOTIC-MATRAS-Kawasan-Exotic-Matras-yang-12.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.