Berita Belitung

Kajari Belitung Bantu Bangun Rumah Warga Kurang Mampu

Dalam menyalurkan bantuan ini, Bagus turut menggandeng PT Timah Investasi Mineral (TIM) bersama-sama membantu masyarakat.

Posbelitung.co/Dede Suhendar
KUNJUNGI WARGA - Kajari Belitung, Bagus Nur Jakfar Adi Saputro, bersama Kades Bantan, Suhandi, mengunjungi rumah warga tidak mampu di Dusun Air Malik, Desa Bantan, Kecamatan Membalong, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, pada Rabu (18/11/2025). 

MEMBALONG, BABEL NEWS - "Assalamualaikum pak," sapa Kepala Kejari Belitung, Bagus Nur Jakfar Adi Saputro saat mengunjungi gubuk Dodi di Dusun Aik Malik, Desa Bantan, Kecamatan Membalong, Kabupaten Belitung pada Rabu (19/11). Keduanya kemudian berbincang di depan gubuk berukuran 2x2 meter. 

Di gubuk beratap terpal dan berdinding asbes itu, Dodi tinggal bersama istri dan satu orang anak. Sekitar dua meter sebelah kiri terdapat sumur bergandengan dengan tempat mandi berdinding karung.

Tepat di depan gubuk, terdapat galian fondasi yang dibuat Dodi untuk membangun rumah berukuran sekitar 4x5 meter. Demi mewujudkan keinginannya, Bagus bersama Kades Bantan Suhandi datang memberikan bantuan.

"Saya dapat laporan, ada warga yang tinggal di rumah tidak layak huni. Jadi sudah kewajiban kita untuk membantu," ujar Bagus.

Dalam menyalurkan bantuan ini, Bagus turut menggandeng PT Timah Investasi Mineral (TIM) bersama-sama membantu masyarakat. 

Bagus ingin menekankan rasa kepedulian dan empati bersama terutama pemerintah dan perusahaan terhadap kesejahteraan masyarakat. "Jadi ayo kita sama-sama membangun. Semua punya kepentingan, tapi menebalkan empati itu lebih penting," katanya. 

Kades Bantan, Suhandi mengucapkan terima kasih dan apresiasi atas kepedulian Kepala Kejari Belitung terhadap warga desanya. Ia tak menampik di wilayah masih terdapat warga yang tinggal di rumah tidak layak huni. 

Namun, pihak desa selalu berkoordinasi dan terbuka kepada pihak manapun yang ingin ikut membantu. "Kami dari pemerintah desa mengucapkan terima kasih banyak atas kepedulian Pak Kajari kepada warga kami," kata Suhandi. 

Pemilik gubuk, Dodi menuturkan sudah tiga tahun tinggal di gubuk tersebut bersama istri dan satu orang anak. Pria 22 tahun itu mendirikan gubuk semenjak menikah dengan istrinya Ella. 

Meskipun seadanya, tapi Dodi dan Ella tetap bersyukur. "Rencananya memang mau bangun rumah. Tapi lagi ngumpulin bahan-bahan sedikit-sedikit," katanya. 

Dodi hanya risau ketika hujan deras turun. Karena atap dari terpal itu mulai bocor di beberapa titik. Ia kasihan melihat putranya yang baru berusia dua tahun, hidup di gubuk tersebut. "Makanya dikuat-kuatkan bangun rumah. Apalagi toilet tidak ada, jadi numpang di rumah depan," ujarnya. (dol)

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved