Berita Bangka Barat
Ditemukan Mengapung, Warga Hilang di Perairan Penganak Ditemukan Meninggal Dunia
Tim SAR Gabungan akhirnya berhasil menemukan W (46), pekerja tambang timah jenis ponton apung yang hilang di perairan Pantai Penganak.
PARITTIGA, BABEL NEWS - Tim SAR Gabungan akhirnya berhasil menemukan W (46), pekerja tambang timah jenis ponton apung yang hilang di perairan Pantai Penganak, Kecamatan Parittiga, Kabupaten Bangka Barat, Kamis (21/8) sekitar pukul 08.10 WIB. Pria asal Bengkulu ini ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Jenazah ditemukan mengapung di laut, berjarak sekitar 0,5 nautical mile (NM) dari titik terakhir korban terlihat atau last known position. Selanjutnya, korban dievakuasi ke RS Timah Parittiga.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Pangkalpinang, I Made Oka Astawa menjelaskan, pencarian dilakukan Tim SAR Gabungan dimulai sejak pukul 06.00 WIB hingga ditemukan dua jam kemudian. "Pada pukul 08.10 WIB korban berhasil ditemukan tidak jauh dari lokasi awal hilangnya," kata I Made Oka Astawa.
I Made Oka Astawa menambahkan, dengan ditemukannya korban, operasi SAR dinyatakan ditutup. "Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh unsur yang terlibat dalam pencarian ini," ujar I Made Oka Astawa.
Diberitakan sebelumnya, seorang pekerja tambang inkonvesional (TI) apung dilaporkan hilang saat bekerja mencari pasir timah di perairan Pantai Penganak, Desa Air Gantang, Kecamatan Parittiga, Kabupaten Bangka Barat.
Informasi yang dihimpun Bangka Pos menyebutkan, pekerja berinisial W tersebut terakhir kali terlihat oleh rekannya pada Senin (18/8) sekitar pukul 16.30 WIB. Saat itu, dia sedang beristirahat di atas ponton TI apung setelah melakukan penyelaman.
Kemudian, pria berusia 46 tahun asal Bengkulu tersebut kembali menyelam sekitar pukul 16.45 WIB dan tidak lagi terlihat oleh rekannya. "Hari ini kami menerima informasi adanya satu orang yang diduga jatuh dan tenggelam dari atas ponton timah di perairan Pantai Penganak," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Pangkalpinang, I Made Oka Astawa, Selasa (19/8) sore.
Oka menyebutkan, upaya pencarian sempat dilakukan secara mandiri oleh rekan kerja korban dengan cara menyelam di sekitar ponton dan memeriksa ponton-ponton TI apung terdekat hingga malam hari. Namun, korban tidak berhasil ditemukan.
"Pencarian kembali dilanjutkan keesokan harinya hingga siang, namun tetap tanpa hasil," ujar Oka.
Akhirnya, pihak keluarga dan rekan korban melaporkan kejadian tersebut ke Kantor Pencarian dan Pertolongan (Kansar) Pangkalpinang untuk meminta bantuan. Usai mendapatkan laporan, Kansar Pangkalpinang langsung memberangkatkan satu tim rescue atau penyelamat menuju lokasi dengan koordinat 1 33'44.6"S 105 24'23.6"E.
Operasi pencarian melibatkan tim SAR gabungan dari Rescuer USS Mentok, Polsek Jebus, Satpolairud Polres Bangka Barat, serta keluarga korban.
Menurut Oka, keterlambatan laporan menjadi kendala utama dalam proses pencarian. "Kendalanya, laporan yang masuk ke kami cukup terlambat sehingga probability of detection (POD) semakin kecil," katanya.
Oka berharap masyarakat segera melaporkan bila terjadi hal seperti ini. Dengan demikian, peluang ditemukannya korban lebih besar. (riu)
Pekerja TI Apung Dilaporkan Hilang di Laut Penganak Bangka Barat |
![]() |
---|
Markus: Belum Ada Niat Naikkan PBB |
![]() |
---|
Tersangka Penikaman Menangis, Polisi Ungkap Motif Penganiayaan Dipicu Kehilangan Uang |
![]() |
---|
Pemberian Remisi di Rutan Kelas IIB Mentok, Tujuh Warga Binaan Langsung Bebas |
![]() |
---|
Korban Penganiayaan di Mentok Meninggal Dunia, Tim Macan Putih Buru Pelaku |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.