Mulkan: Kabupaten Bangka Tidak Akan Melemah dan Kehilangan Semangat, Masuk Kategori PPKM Level 4
"Kita tidak akan menghambat masyarakat yang mencari nafkah, itu intinya," tegas Mulkan.
BABELNEWS.ID- Kabupaten Bangka masih masuk perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4.
Dengan masih masuk PPKM level 4, membuat Bupati Bangka Mulkan merasa kecewa.
Namun Kabupaten Bangka tidak akan melemah dan kehilangan semangat meskipun telah ditetapkan menjadi PPKM level 4 untuk kesekian kalinya.
Perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4, seperti ditetapkan dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 40 tahun 2021 tentang Level 4 Covid, 19 di wilayah Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara dan Papua.
"Kami juga heran sebenarnya dari mana mereka (pemerintah pusat) menilai tentang penerapan level level PPKM ini," ungkap, Selasa (7/9/2021).
Tetapi menurutnya ini tidak menjadi suatu permasalahan, karena pihaknya akan tetap melaksanakan kegiatan- kegiatan kemasyarakatan, terutama yang berhubungan dengan perekonomian.
"Kita tidak akan menghambat masyarakat yang mencari nafkah, itu intinya," tegas Mulkan.
Jubir Satgas Penanganan Covid 19 Kabupaten Bangka, Boy Yandra mengaku bingung dengan berita pengumuman perpanjangan PPKM level 4 di Kabupaten Bangka yang dilihatnya tadi malam.
"Saya masih bingung kenapa kita masih level 4, padahal testing dengan kontak erat sudah banyak terjaring, penerapan isoter juga sudah 80 persen," kata Boy kepada Bangka Pos, Selasa (7/9/2021).
Meski demikian, Boy menuturkan bahwa pihaknya akan tetap bersemangat dan berupaya keras dalam penanganan Covid 19 di Kabupaten Bangka.
"Sebenarnya kalau dilihat, Kabupaten Bangka yang paling banyak menerapkan isoter. Kalau occupancy rate (BOR) rumah sakit memang agak tinggi, karena kami tidak menerapkan isoman, jadi semua pasien Covid 19 mendapatkan perawatan di rumah sakit," ucapnya.
Ia pun menerima segala keputusan yang telah dibuat oleh pemerintah pusat dan akan menjalankannya dengan sebaik mungkin.
"Yang bisa kita jalankan ya kita jalankan, apalagi yang berhubungan dengan bidang ekonomi. Yang penting aturannya harus ditaati oleh masyarakat," sambungnya.
Senada disampaikan oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bangka, M. Nursi.
Diakuinya, perpanjangan PPKM level 4 di Kabupaten Bangka dinilai sudah tidak wajar, mengingat berbagai upaya yang telah dilakukan dinilai sudah membawa perubahan ke arah yang lebih baik.
"Setelah saya baca semalam dari awal hingga akhir, kayaknya udah enggak wajar kalau kita masih Level 4," kata Nursi.
Nursi mengatakan bahwa ini mungkin adalah cobaan yang harus dihadapi oleh Kabupaten Bangka dalam menangani Covid 19 ini.

Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Bangka, Rozali Romkad menyebutkan bahwa rencana Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sekolah jenjang pendidikan SD dan SMP sudah dipersiapkan.
"Memang benar Kabupaten Bangka Masuk zona merah dan PPKM level 4, tapi kami sudah melaksanakan persiapan- persiapan untuk PTM terbatas," kata Rozali saat disambangi Bangka Pos disela sela kegiatannya, Selasa (7/9/2021).
Menurutnya PTM terbatas dapat dilakukan mengingat tidak semua wilayah kecamatan dan desa di Kabupaten Bangka Masuk kategori zona merah.
"Kan enggak semuanya zona merah, jadi nanti akan kita pilih pilih dan pilah pilah sekolah mana saja yang bisa PTM terbatas," ungkapnya.
Ia berharap PTM terbatas ini akan bisa terselanggara karena para guru, siswa dan orangtua sudah mengharapkan PTM tersebut.
Senada disampaikan Jubir Satgas Penanganan Covid 19 Kabupaten Bangka, Boy Yandra bahwa PTM terbatas dapat dilakukan, mengingat saat ini Pemkab Bangka sudah gencar gencarnya melakukan vaksinasi untuk para siswa.
"Untuk vaksin bagi siswa sudah lebih dari 70 persen bagi siswa SMA, dan 20 persen lebih untuk siswa SMP," kata Boy.
Hal tersebut adalah upaya agar PTM terbatas dapat berlangsung aman sehingga para wali murid tidak khawatir lagi dengan kondisi anaknya.
"Pokoknya akan kita kejar terus vaksinasi untuk para siswa ini," imbuhnya. (mg2)
Tracing dan Tracking di Babel Rendah
Penanganan Covid-19 di Bangka Belitung (Babel) dalam melakukan tracing dan tracking masih realitif rendah.
Ketua Satgassus Tracing dan Tracking Penanganan Covid-19 Babel Fazar Supriadi Sentosa mengatakan, tindakan tracing dan tracking terhadap orang yang kontak erat dengan pasien Covid 19 di Babel masih rendah, secara rata-rata 1berbanding 2.
"Kasus Covid 19 masih tinggi, salah satu kelemahan itu tracing dan tracking masih rendah, baru 1 berbanding 2. Artinya 1 orang positif baru di tracing 2 orang, harusnya rata rata 15 orang," ujar Fazar, Selasa (7/9/2021).
Diakuinya, kondisi angka rata rata 15 orang itu tergantung juga dengan aktivitas yang ditekuni oleh orang yang terpapar Covid 19.
"Seperti saya aktivitas banyak tidak mungkin 15 orang yang kontak dengan saya, tapi berbanding terbalik dengan orang yang di desa atau bekerja ke kebun, paling kontak erat dengan keluarganya," kata Fazar.
Menurutnya, apabila tracing dan tracking dilakukan dengan tepat dan cepat tentu penyebaran Covid 19 bisa dikendalikan, pasalnya yang terdeteksi langsung diisolasi agar tidak menularkan ke orang lain.
"Kendala tracing dan tracking rendah, karena tenaga kita terbatas, vaksinasi sedang berlangsung, menangani orang sakit, mau suntik KB juga, tenaga sumber daya manusia nya itu juga, tenaga sedikit tetapi volume kerja banyak," katanya.
Hal ini lah menjadi alasan mendasar dibentuk Tim Satgassus Tracing dan Tracking yang melibatkan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
"BKKBN ini memang bukan tim kesehatan tetapi memiliki kader di setiap desa desa, jadi itu membantu, di RT juga ada, jadi lebih mudah, nanti diingatkan yang kontak erat akan disambungkan ke puskesmas terdekat," kata Pria yang juga menjabat sebagai Kepala BKKBN Babel ini.
Diakuinya, saat ini penerapan upaya tersebut sedang dalam proses sejak akhir Agustus 2021 lalu hingga saat ini.
"Dengan ada tim ini akan lebih mudah, kita targetkan akhir Oktober ini sudah ada penurunan kasus," harap Fazar.
Bangka Level 4
Kabupaten Bangka, menjadi satu-satunya kabupaten dan kota di Provinsi Bangka Belitung (Babel) yang masih menyandang status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4.
Hal ini berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri nomor 40 tahun 2021 tentang Level 4 Covid, 19 di wilayah Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara dan Papua.
Sementara, daerah lainya seperti Kabupaten Bangka Barat, Bangka Selatan, Bangka Tengah, Belitung, Belitung Timur dan Kota Pangkalpinang masih tetap PPKM Level 3.
Perpajangan masa PPKM ini hingga Senin (13/9) mendatang untuk Jawa Bali. Kemudian di luar Jawa Bali diperpanjang hingga Senin (20/9/2021).
Sekretaris, Percepatan, Penanganan, Satgas Covid 19, Bangka Belitung, Mikron Antariksa, mengatakan, berdasarkan Inmendagri, hanya Kabupaten Bangka yang kembali berlanjut masuk dalam PPKM Level 4.
"Kabupaten Bangka yang masuk dalam Mevel 4 diminta untuk melakukan testing sebanyak 241 tes per hari. Berdasarkan asesmen itu kita secara provinsi masuk tingkat 3, tetapi untuk level di kabupaten/kota hanya Kabupaten Bangka masuk Level 4," jelas Mikron, Selasa (7/9/2021).
Dia menjelaskan berdasarkan evaluasi dan analisa kasus terkonfirmasi Babel terdapat sejumlah kabupaten/kota yang masih rendah dan tinggi tingkat penularanya.
"Kabupaten terendah adalah Kabupaten Bangka Barat dengan tingkat 3 dan Kabupaten tertinggi tingkat 4 Belitung Timur penyebab kapasitas testing lemah dan lemahnya prokes,"lanjutnya.
Sementara, untuk kasus meninggal dunia, kata Mikron yang menjadi evaluasi yakni terjadi berkaitan penolakan rujukan, keterlambatan rujukan, lambat terdeteksi, tracing lemah dan peralatan pendukung belum memadai.
"Analisai asesmen kita ke tingkat 3 secara provinsi itu ada sejumlah kasus yang kita evaluasi tiap Minggunya, itu berdasarkan data kemenkes, artinya dengan penurunan ini, ada kemajuan dalam penanganan Covid 19 di Babel untuk terus berupaya mengendalikan corona di Babel," tegasnya.
Terpisah, Gubernur Babel Erzaldi Rosman meminta pemerintah kabupaten/kota menghabiskan stok vaksin yang masih ada saat ini dalam upaya percepatan Covid 19 di Babel.
"Jangan ditunggu- tunggu apalagi dibiarkan. Habiskan dulu stoknya, pemprov tidak akan menahan, karena kita harus percepatan vaksinasi,"katanya.
Ia menambahkan, pemerintah tidak bisa terus mengirim vaksin secara cuma cuma, karena pusat menghitung dari jumlah stok yang ada di daerah.
"Pusat tidak mau kirim kirim saja, terkadang pusat juga bilang ke saya, habiskan dulu stoknya. Pusat tidak mengirim lagi kalau stok masih banyak di kabupaten,"lanjutnya.
Diketahui untuk pelaksanaan vaksinasi di Babel ditarget dalam sehari dapat 20.000 vaksin per hari. Yang hingga saat ini pelaksanaan vaksinasi baru terealisasi 27 persen.(s2/riu)
Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Mulkan Heran Bangka Masih Level 4, https://bangka.tribunnews.com/2021/09/08/mulkan-heran-bangka-masih-level-4?page=all.