Heboh Begal Rampok Wanita Pedagang Telur Bawa Uang RP1,2 Miliar, Begini kronologisnya
Ditodong Senjata Tajam, Motor Dirampas, Perempuan Ini jadi Korban Begal, Uang Miliran Rupiah Raib
"Dari pengakuan korban, bahwa dia sudah dibuntuti dari pertigaan Papandayan Cisurupan."
"Kemudian setelah itu korban dipepet oleh tiga orang dengan menodongkan senjata tajam berupa pisau," katanya, Sabtu (9/10/2021).
Setelah korban tak berdaya, pelaku kemudian mengambil uang di dalam bagasi motor senilai Rp 1,1 miliar.
"Di tas korban ada uang sebanyak Rp 156 juta dan di bagasi motor ada uang sebanyak Rp 1,1 miliar," ungkap Dede, dilansir Tribun Jabar.
Dari pengakuan korban, uang tersebut merupakan hasil usaha bersama teman-temannya menjual telur.
"Korban masih syok jadi belum bisa kita dalami lebih jauh, uang itu merupakan uang usaha yang dikumpulkan dari lima orang temannya," ungkapnya.
Lapor Dibegal Ternyata Bohong, Jadi Korban Cewek BO
Aulia Rafiqi (23), pembuat laporan palsu mengenai korban begal bermodus polisi (TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA )
Ditempat berbeda sorang pria bernama Aulia Rafiqi melaporkan ke pihak kepolisian menjadi korban begal.
Ternyata laporan tersebut hanyalah rekayasa. Apa yang dilaporkannya ke polisi berubah menjadi perangkap buat dirinya sendiri.
Aulia kehilangan sepeda motor dan handphone ternyata bukan karena dibegal. Tapi karena dirampas oleh rekan wanita jasa open BO (Booking Order) yang dipesannya.
Baca juga: Fakta Video Gisel dan Nobu, di Sidang Terungkap Mereka Bukan Cuma Sekali, Begini Kata Pengacara
Baca juga: Dapat Pinjaman Rp50 Juta Tanpa Jaminan dari BRI Mudah Banget, Siapkan HP, KTP dan Usaha Seperti Ini
Kini, Aulia bisa menjadi tersangka karena telah membuat resah masyarakat melalui berita bohong.
Kebohongan Aulia tersebut diungkap oleh Polres Jakarta Timur. Aulia awalnya melapor menjadi kasus begal sepeda motor bermodus polisi di kawasan Kanal Banjir Timur (KBT) Duren Sawit.
Kejadian yang dilaporkan Rafiqi bahwa dia dibegal lima orang, dipukul, disetrum menggunakan alat kejut hingga disandera sekitar tiga jam pada Rabu (6/10/2021) dini hari lalu, seluruhnya kebohongan.