Berita Bangka Tengah

Budidaya Udang Vaname di Babel, Hanya Bateng Miliki Tambak Pembenihan

Kabupaten Bangka Tengah menjadi satu-satunya wilayah di Babel, yang dikhususkan sebagai tempat pembenihan udang vaname.

Bangka Pos/Arya Bima Mahendra
Kepala Bidang Perikanan Budidaya Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Bangka Tengah, Chazwir Chaidir 

KOBA, BABEL NEWS - Kabupaten Bangka Tengah menjadi satu-satunya wilayah di Babel, yang dikhususkan sebagai tempat pembenihan udang vaname. Diketahui sejak beberapa tahun terakhir, usaha budidaya udang vaname cukup digemari masyarakat Babel.

Kepala Bidang Perikanan Budidaya Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Bateng, Chazwir Chaidir mengungkapkan, ada sebanyak 17 unit usaha budidaya udang vaname yang tercatat di DKP Bateng. "Dari 17 unit usaha tersebut 16 di antaranya adalah usaha pembesaran yang terdiri dari 13 unit usaha milik PT/CV dan 3 milik kelompok budidaya ikan (pokdakan) masyarakat," ucap Chezwir.

Adapun ketiga unit usaha budidaya milik pokdakan tersebut berada di Desa Kurau Barat, Desa Kayu Besi dan Desa Guntung. Selain itu, terdapat satu tambak udang vaname yang bergerak pada segmentasi usaha pembenihan (hatchery) yang lokasinya berada di Kecamatan Lubuk Besar.

Meski demikian, budidaya udang vaname segmentasi pembenihan tersebut masih dalam tahapan konstruksi dan diklaim menjadi satu-satunya di Babel. "Rata-rata usaha udang vaname di Bangka Belitung ini segmentasinya untuk pembesaran," ungkapnya.

Chazwir menjelaskan, sebaran tambak udang vaname terbanyak di Bateng, yaitu berada di Kecamatan Koba, khususnya di Desa Penyak. "Berdasarkan dari hasil kajian bersama LPPM UBB, potensi lahan di Bateng yang dapat dijadikan sebagai tempat budidaya udang vaname berdasarkan daya dukung lingkungannya adalah seluas 2.224,62 hektare," jelasnya.

Menurutnya, usaha budidaya udang vaname dinilai akan sangat baik ke depannya karena juga merupakan komoditas prioritas yang orientasinya adalah komoditas ekspor. "Sejauh ini pembelinya kebanyakan dari Lampung dan Jakarta. Setelah itu, barulah diekspor ke negara-negara besar seperti Jepang, China, Inggris dan Eropa," ujarnya.

Berpotensi
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Pangkalpinang, Jon Herly mengakui, Kelurahan Air Mawar, Kecamatan Bukit Intan, juga berpeluang menjadi basis (sentra) budidaya udang vaname. Hal ini menurutnya, karena potensi air yang bagus dan kawasannya masih banyak dan besar.

"Kawasan Kelurahan Air Mawar sangat berpotensi untuk dijadikan Kampung Vaname. Secara eksistensi, cikal bakal sekitar lima belasan hektare sebagai tahap awal siap berkembang," kata Jon.

Ia menyadari, banyak tantangan dalam membesarkan budidaya udang. Penyiapan lahan hingga modal ada di antaranya. Namun dia mengaku, punya strategi untuk menjawab tantangan tersebut, yakni membuka komunikasi seluas-luasnya dengan para pemangku kepentingan dan pelaku usaha perikanan budidaya.

"Strateginya komunikasi terbuka saja dengan pemangku kepentingan wilayah dan stakeholder. Dengan membuka komunikasi persoalan pelan-pelan dapat diurai," jelasnya.

Ia berharap, masyarakat pembudidaya udang vaname bisa memanfaatkan berbagai kebijakan dan program Kementerian Kelautan dan Perikanan RI maupun DKP Pangkalpinang. "DKP akan terus melakukan pembinaan dan berupaya secara maksimal guna terwujudnya kampung Vaname tersebut," ujarnya.

Jon juga memastikan, tidak akan mengorbankan lingkungan meski gencar membangun budidaya udang vaname. Tambak udang yang dibangun akan mengutamakan keberlanjutan.

Caranya dengan menerapkan sistem tambak intensif, yakni lahan yang dipakai lebih sedikit namun hasilnya lebih banyak. Tambak intensif juga dilengkapi dengan instalasi pengelolaan air limbah (IPAL).

"Beberapa kabupaten atau kota lain justru berguru ke Pangkalpinang, maka dari itu kami akan tunjukkan bahwa Kota Pangkalpinang dengan kawasan terbatas mampu berproduksi secara maksimal," kata Jon. (u2/u1)

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved