Berita Belitung Timur

BUMDes Sedulang Jaya Terkendala Harga Pakan Ayam

Ketua BUMDes Sedulang Jaya, Ahmad mengungkapkan, salah satu persoalan utama terletak pada tingginya biaya pakan ayam.

Posbelitung.co/Yunita Karisma Putri
AYAM PETELUR - Ayam petelur milik BUMDes Sedulang Jaya di Desa Lalang Jaya, Kecamatan Manggar, Kabupaten Belitung Timur., Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Ayam petelur tersebut menghasilkan lebih dari seribu butir telur setiap harinya. 

MANGGAR, BABEL NEWS - Di balik ramainya aktivitas peternakan ayam petelur milik BUMDes Sedulang Jaya, Desa Lalang Jaya, Kecamatan Manggar, Belitung Timur, terdapat sejumlah tantangan besar yang masih harus dihadapi. Meski produksi telur mencapai ribuan butir setiap hari, upaya untuk menjaga stabilitas usaha tidak selalu mudah.

Ketua BUMDes Sedulang Jaya, Ahmad mengungkapkan, salah satu persoalan utama terletak pada tingginya biaya pakan ayam. "Harga pakan sekarang sangat tinggi, sementara harga telur ayam masih relatif tetap. Tidak ada kenaikan harga yang signifikan," jelas Ahmad.

Ia mengaku kondisi ini membuat keuntungan menjadi tipis yang berbeda jika dibandingkan saat tahun berdiri BUMdes yakni masa-masa tahun 2017. Meski tantangan terus menghampiri, BUMDes Sedulang Jaya tetap optimistis. 

Ahmad berharap, pemerintah dapat turut membantu para pelaku usaha kecil di sektor peternakan melalui penyediaan pakan lokal berkualitas dengan harga lebih terjangkau. "Harapan kami, ke depan peternak seperti kami ini bisa mengembangkan usaha tanpa terlalu bergantung pada pasokan dari luar. Mudah-mudahan pemerintah bisa menekan harga pakan dan menyediakan produk pakan lokal agar biaya operasional kami ikut turun," harapnya.

Selain itu, untuk menekan biaya operasional, BUMDes kini mulai menginisiasi sejumlah inovasi. Salah satunya adalah rencana pembuatan rak kertas sendiri untuk kebutuhan kemasan telur.

Ahmad mengaku, saat ini pengajuan mesin rak kertas itu masih dalam proses pengajuan dan BUMDes berharap fasilitas tersebut dapat segera dikirim dan mulai beroperasi pada tahun 2026. "Dengan membuat rak kertas sendiri, kami bisa mengurangi biaya pembelian dari luar dan lebih mandiri dalam produksi," kata Ahmad(y1)

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved