Berita Kabupaten Bangka
Pascamusibah Puting Beliung di Desa Baturusa, Warga Perbaiki Sendiri Atap Garasi
Sebelum kejadian, dirinya sempat mendengar dua kali bunyi petir menggelegar dan hujan turun.
MERAWANG, BABEL NEWS - Suroto, warga Kampung Pasir Desa Baturusa, Kecamatan Merawang, Kabupaten Bangka, memilih untuk memperbaiki sendiri atap garasinya usai diterjang musibah angin puting beliung pada Sabtu (26/3). Padahal, seng atap garasi rumahnya ini baru dipasang sekitar dua pekan lalu.
Suroto mengatakan, sebelum kejadian, dirinya sempat mendengar dua kali bunyi petir menggelegar dan hujan turun. Lalu diakuinya, tiba-tiba terdengar gemuruh bunyi angin kencang. "Saya mendengar bunyi seperti dentingan seng terangkat, lalu melihat garasi atap rumah tiba-tiba hilang. Semula saya kira seng itu hilang terbawa angin, ternyata seng itu terlipat seperti tergulung di atas atap teras rumah," kata Suroto, Minggu (27/3).
Selain atap garasi rumahnya, rumah anak Suroto yang terletak di sebelah rumahnya juga mengalami kerusakan atap teras rumahnya. "Anak saya saat kejadian berusaha menutup pintu rumahnya, tetapi tidak kuat karena derasnya dorongan angin puting beliung," ujarnya.
Dede, tetangga Suroto, juga melakukan hal serupa. Ia memilih memperbaiki atap garasi rumahnya sendiri. "Iya kita berusaha perbaiki sendiri dulu atap rumah yang rusak dengan sisa-sisa seng yang ada, antena TV juga roboh dan sudah kita perbaiki," kata Dede.
Dede mengaku selain atap garasi rumah, juga ada atap bagian dapur rumah rusak. "Saat kejadian saya tidak di rumah, hanya ada istri dan anak saat itu sedang menonton TV. Kata istri saya angin kencang datang tiba-tiba, pertama menerjang pagar seng PLTD Merawang lalu menghantam tribun penonton lapangan bola hingga porak poranda, juga ada pohon kelapa dan rambutan tumbang di depan rumah," ungkapnya.
100 rumah
Kepala BPBD Kabupaten Bangka, M Nursi mencatat, dari hasil pendataan pada Sabtu (26/3) sore, ada sekitar 93 rumah yang terdampak kejadian ini. Rumah ini mengalami kerusakan di bagian atap bangunan dan tidak ada korban jiwa dan luka.
"Masyarakat yang terdampak musibah ini terjadi di dua dusun dan 3 RT, yakni Dusun Pasir dan Dusun Kali Bening, termasuk atap kantor lama PLTD Baturusa, podium lapangan bola Baturusa dan satu SD," kata Nursi.
Ia juga mengakui pihaknya akan terus mendata lagi rumah-rumah warga yang belum terdata sebelumnya. "Kita pagi ini terus mendata secara real jumlah rumah yang rusak, untuk mendata berapa kebutuhan asbes dan material lainnya yang harus dibantu kepada para korban. Semalam pihak Pemdes, BPBD Bangka, BPBD Babel dan relawan lainnya sudah membantu memasangkan terpal plastik di bagian atap rumah-rumah warga yang rusak untuk sementara mengantisipasi dari guyuran hujan," ujarnya.
Camat Merawang, Jaleari ikut membenarkan terjadinya peristiwa itu. "Alhamdulillah tidak ada korban jiwa dan luka dari peristiwa ini, namun banyak bagian atap rumah-rumah warga mengalami kerusakan," kata Jaleari.
Menurutnya, berdasarkan data sementara ada tiga RT yang terdampak kejadian ini. Di antaranya, 20 rumah di RT 4, 40 rumah di RT 5, dan ada 20 rumah di RT 6. "Kerusakan terjadi di bagian atap, yakni asbes dan genteng rusak atau terlepas, kebutuhan sementara terpal plastik untuk menutup bagian atap yang rusak, namun data yang telah diidentifikasi hingga malam ada sekitar 100 rumah warga mengalami kerusakan," ujarnya. (edw)
Tiga Kabupaten
BADAN Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepulauan Bangka Belitung mencatat terdapat sekitar 143 rumah warga hingga fasilitas umum di tiga kabupaten di Babel yang rusak karena diterjang angin puting beliung pada Sabtu (26/3). Daerah yang terkena bencana tersebut yakni di Kabupaten Bangka, Kabupaten Belitung Timur dan Kabupaten Bangka Barat.
Kepala BPBD Babel, Mikron Antariksa mengatakan, ratusan rumah yang rusak akibat angin puting beliung, dikategorikan mengalami rusak berat hingga ringan. "Waktu kejadian terjadi, pada Sabtu sekitar jam 14.30 WIB. Saat itu hujan disertai angin kencang menghantam sejumlah rumah warga dan fasilitas umum," kata Mikron, Minggu (27/3).
Ia menambahkan, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa bencana angin puting beliung yang terjadi sejumlah daerah di Babel ini. "Kerugian hanya pada kerusakan rumah warga dari berat hingga ringan, seperti rabung rumah rusak ditiup angin hingga tertimpa pohon," jelasnya.
Ia mengingatkan, saat ini cuaca kondisi cuaca di Babel sedang ekstrem, kadang panas dan tiba-tiba berubah menjadi hujan. "Biasanya saat pagi sampai siang panas dan sore hujan. Oleh sebab itu kepada nelayan selalu wasapada melihat perkiraan cuaca apabila hendak ke laut mencari nafkah," katanya.
Pihaknya juga meminta masyarakat umum ikut waspada dengan melihat kondisi rumah terutama di bagian atapnya agar dapat merenovasi sehingga dapat lebih kuat saat tertiup angin. "Jadi apabila lebih kukuh, ketika ada angin kencang tetap kuat. Lalu bagi yang memiliki pohon tinggi di dekat rumah untuk dapat memangkas dengan melaporkan kepada petugas, aparat desa atau kelurahan terdekat apabila ada kejadian bencana yang terjadi," harapnya. (riu)