Lonjakan Arus Mudik Lebaran Diprediksi 30 April 2022

TANJUNGPANDAN, BABEL NEWS - Arus mudik Hari Raya Idulfitri 1443 Hijriah diprediksi terjadi mulai tanggal 30 April 2022, sedangkan arus balik diprediksi pada tanggal 8 Mei 2022 mendatang.

Executive General Manager (EGM) PT Angkasa Pura II (persero) Cabang Bandara H AS Hanandjoeddin Khaeril Assidiqi memprediksi lonjakan penumpang bisa lebih dari 100 persen.

Kondisi ini berkaca dari pemberlakuan edaran tanpa antigen dan PCR lalu, penumpang di Bandara H AS Hanandjoeddin melonjak dari biasanya 850 penumpang per hari menjadi 2.200 penumpang.

"Lonjakan itu akan sangat dinamis pertimbangannya karena masyarakat sudah dua tahun tidak mudik. Kemarin saja semenjak pemberlakukan SE tanpa antigen dan PCR mencapai 2.200 yang biasanya hanya 850 penumpang," ujar Khaerul.

Mengantisipasi lonjakan arus penumpang, pihak bandara akan memperhatikan kesiapan fasilitas, runway, terminal serta kenyamanan suhu.
Meskipun demikian, kata dia, memasuki hari kedua Ramadan, jumlah penumpang masih terjadi penurunan. Menurutnya peningkatan akan terjadi pada H-14 jelang Lebaran.

"Awal puasa itu memang low, trennya menurun tapi nanti di stadium H-14 atau H-7 mulai naik," katanya.

Sementara itu untuk penerbangan, beberapa maskapai sudah melakukan extra fligt namun masih kondisional.

Hingga saat ini, kata dia, belum terdapat maskapai yang mengajukan penambahan penerbangan secara regular.

"Mungkin karena masih penumpang masih low, jadi hanya extra filght tapi sifatnya kondisional," katanya.

Khaerul menambahkan saat ini Surat Edaran Satgas Covid-19 Nomor 16 dan Surat Edaran Kementerian Perhubungan Nomor 36 sudah terbit dan berlaku semenjak tanggal 2 April 2022.

Menurutnya aturan tersebut secara otomatis diupdate di aplikasi peduli lindungi yang bisa diterapkan pada tanggal 5 atau 6 April 2022.

"Kalau saat ini kondisi penerbangan 14-16 perhari take off dan landing, kalau jumlah penumpang contoh kemarin saja ada 1.300, fix nya kami pernah 2.200 orang. Kalau sebelum edaran bisa tanpa antigen dan PCR itu rata-rata di bawah 1.000," katanya. (dol)