Kabar Belitung Timur

Defri Olah Sampah Plastik Jadi Produk Ekspor

Ide kreatif Defri warga Damar, Belitung Timur ini sekarang menjadi salah satu peluang usaha bagi masyarakat.

Editor: Rusaidah
Bangka Pos/Bryan Bimantoro
Petugas saat melakukan pencacahan sampah plastik di lokasi usaha milik Defri, Kamis (7/4). 

MANGGAR, BABEL NEWS - Ide kreatif Defri warga Damar, Belitung Timur ini sekarang menjadi salah satu peluang usaha bagi masyarakat. Bagaimana tidak, dia bakal membeli sampah-sampah plastik dari masyarakat untuk ia cacah menjadi produk ekspor.

Ditemui di pabrik pencacahan sampah plastiknya di Damar, Defri mengatakan selama ini masyarakat menilai sampah tidak punya nilai ekonomis. Padahal menurutnya jika diolah dengan baik bisa menjadi peluang usaha yang menjanjikan.

"Berawal dari banyaknya sampah plastik di tempat saya, bersama rekan akhirnya membuat tempat ini supaya sampah-sampah itu bisa bernilai. Otomatis juga mengurangi sampah di masyarakat," kata Defri, Kamis (7/4).

Defri bilang masyarakat bisa menjual plastik ke tempatnya dalam beberapa jenis yaitu PET seperti botol-botol bekas minuman, PP seperti gelas plastik minuman, dan HDPE yang botol oli atau kotak platik sabun. Ketiga jenis plastik tersebut akan dihargai Rp1.500 per kilogram.

"Bisa langsung ke tempat kami untuk menjualnya. Semoga dengan adanya tempat ini bisa menjadi salah satu solusi persampahan di Belitung Timur sekaligus jadi sumber ekonomi baru bagi masyarakat," kata Defri.

Kepala Bidang Persampahan Dinas Lingkungan Hidup Belitung Timur Widiyanto mengapresiasi tempat usaha pencacahan sampah plastik milik Defri. Dia mengaku tempat ini memang sudah dipikirkan oleh DLH yang harusnya ada di Belitung Timur.

"Karena sampah plastik di Belitung timur ini cukup banyak dan tidak ada pengelolaannya dalam artian hanya dikumpulkan begitu saja kemudian langsung dibawa ke luar," katanya.

Menurutnya dengan adanya pengelolaan sampah plastik saat ini, diharapkan masyarakat Belitung Timur juga turut membantu yakni dengan memilah sampah plastik, baik itu dari perkantoran, sekolah maupun dari rumah masyarakat sehingga memiliki nilai ekonomis yakni dengan dijual ditempat pengelolaan sampah plastik.

"Yang pasti kami sangat mendukung usaha ini, nantinya kami akan memikirkan konsep seperti apa guna mendukung usaha ini. Yang pasti kami tidak ingin karena usaha seperti ini sudah ada tiba-tiba terhenti karena tidak ada pasokan sampah plastiknya," ujarnya. (s1)

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved