Berita Bangka Selatan

Program Mama Papah DLH Bangka Selatan, Dua Pekan,Sudah Tampung 70 Kg Sampah

Sebanyak 70 kilogram lebih sampah plastik dan kardus berhasil dikumpulkan DLH Kabupaten Bangka Selatan, selama dua pekan terakhir.

ist/DLH Basel
SAMPAH PLASTIK - Warga saat mengumpulkan sampah plastik dan kardus untuk ditabung di Kantor DLH Basel, Sabtu (28/5). 

TOBOALI, BABEL NEWS - Sebanyak 70 kilogram lebih sampah plastik dan kardus berhasil dikumpulkan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bangka Selatan, selama dua pekan terakhir. Sampah-sampah ini berasal dari warga dan pegawai OPD Pemkab Basel yang ikut menggalakkan program mari menabung pakai sampah atau program Mama Papah milik DLH Basel.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala DLH Basel, Hefi Nuranda mengatakan, setelah program ini berhasil diterapkan di lingkungan Pemkab Basel, maka akan turun langsung ke desa-desa untuk sosialisasi program tersebut. "Dua pekan baru berjalan sudah kurang lebih 70 kg sampah yang tertampung. Hal ini dilakukan guna mengantisipasi terjadinya penumpukan sampah serta sampah yang dibuang sembarang. Ini juga membentuk mental masyarakat paling tidak dari rumah sampah tersebut sudah dipilah-pilah mana organik dan non-organik," kata Hefi, Sabtu (28/5).

Pihaknya berharap, program ini menjadi percontohan agar setiap desa dan OPD di Pemkab Basel dapat membantu bank sampah di lingkungan masing-masing."Sampah yang semakin banyak tentu akan menimbulkan banyak masalah, sehingga memerlukan pengolahan seperti membuat sampah menjadi bahan yang berguna," ujarnya.

Adapun sampah yang dapat ditabung di DLH Basel, di antaranya plastik berupa gelas, botol kemasan air mineral, ember, galon dan bahan yang terbuat dari plastik lainnya, serta kaleng dan kertas. "Program ini didirikan sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan, yang semakin lama semakin dipenuhi dengan sampah yang berserakan. Tak hanya itu, diharapkan ke depannya dapat meningkatkan ekonomi masyarakat," jelasnya.

Staf Badan Keuangan Daerah (Bakeuda) Basel, Marrisa merasa program ini sangat bermanfaat. "Sangat bermanfaat dan ada keuntungannya. Selama ini bingung sampah ini mau di kemanakan. Dengan adanya inovasi seperti ini, memberikan manfaat terutama kebersihan kantor dapat terjaga, dan sampah yang sudah kumpulkan dapat ditukarkan dengan uang," ucap Marrisa. (ynr)

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved