Kabar Pangkalpinang

Pelaku UMKM di Pangkalpinang Optimalisasi Go Digital

Pemerintah pusat telah mencanangkan Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM) Go Digital agar pelaku UMKM terus mengikuti kecanggihan teknologi.

Editor: Rusaidah
Bangka Pos/Sela Agustika
Dapoer Roti Aqueena saat melayani pembeli diFood Milenial Festival (FMF) Pangkalpinang. 

PANGKALPINANG, BABEL NEWS - Pemerintah pusat telah mencanangkan Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM) Go Digital agar pelaku UMKM terus mengikuti kecanggihan teknologi agar keberadaannya bisa naik kelas.

Di Bangka Belitung, pemerintah menargetkan sekitar 5.000 pelaku UMKM Go Digital. Berdasarkan data dari Dinas Perdagangan Koperasi dan UMKM Kota Pangkalpinang di tahun 2021 sampai bulan Mei tercatat sudah 24.748 unit yang terdaftar.

Penerapan UMKM Go digital ini disambut baik oleh pelaku usaha, pasalnya saat ini kebanyakan pelaku usaha mulai memanfaatkan sosial media sebagai media promosi kepada masyarakat.

Dapoer Roti Aqueena, satu di antara pelaku UMKM di Pangkalpinang yang telah Go Digital turut memanfaatkan media sosial dan juga aplikasi pemesanan online (Grab Food dan Gojek) sebagai media promosi produk kepada masyarakat.

"Sejak awal memulai usaha kurang lebih tiga tahun saya sudah turut langsung bergabung dan memanfaatkan digital sebagai media promosi, sekaligus juga bisa pesan langsung," ujar Owner Dapoer Roti Aqueena Andre kepada Bangka Pos Group, Kamis (9/6).

Diakui Andre, program yang dicanangkan oleh pemerintah untuk UMKM Go Digital merupakan langkah yang baik, akan tetapi tak dipungkiri jika masih banyak juga masyarakat atau UMKM yang turut belum memahami.

"Kita pernah ikut sosialisasi terkait UMKM Go Digital ini, tentunya dengan memanfaatkan digital ini lebih mempermudah kita (UMKM) dan juga masyarakat untuk mendapatkan produk. Tapi memang tidak dipungkuri semua paham," ujarnya.

Dikatakan Andre, dari segi konsumen memang lebih dominan masyarakat datang langsung ke lokasi, namun tak dipungiri juga kebanyakan konsumen mengetahui produk dari media sosial.

"Kita jual produk Roti Jon aneka rasa, burger dan lainnya. Alhamdulillah dengan medsos ini berpengaruh terhadap konsumen, namun lebih dominan memang beli ke lokasi langsung dibandingkan orderan melalui Grab Food atau Gojek," ucap Andre.

Ia berharap dengan progran Go Digital ini semakin membuat pelaku UMKM terus maju dan produk olahan bisa dikenal masyarakat luas hingga go internasional.

Sama hal dengan UMKM minunan Es Teh Poci PGK yang turut memanfaatkan digital sebagai media promosi jualannya.

Owner Es Teh Poci PGK Sandra mengaku jika media sosial sangat berperan penting dalam kemajuan produk dagangannya.

"Media sosial sebagai tempat promosi sangat membantu, banyak konsumen juga tahu produk dari media sosial dan pembayaran bisa menggunakan Qris," ucap Sandra.

Ia menyebut, program Go Digital yang diterapkan pemerintah sangat mendukung kemajuan bisnis UMKM, namun tak dipungkiri masih banyak yang memilih datang langsung atau menggunakan pembayaran manual.

"Memang saat ini masyarakat lebih memilih manual dari segi pembayaran, mungkin masih kebiasan lama. Semoga program ini bisa disambut dengan baik," tuturnya.

Sumber: Bangka Pos
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved