Dosen Fakultas Ekonomi UBB: Butuh Komitmen Gunakan Pekerja Lokal
Pengangguran mempunyai dampak negatif tidak hanya pada masalah ekonomi, tetapi juga bisa menjadi pemicu kerawanan sosial.
PANGKALPINANG, BABEL NEWS - Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, sebanyak 6.997 orang di Pangkalpinang menganggur pada 2021.
Angka tersebut diprediksi kian meningkat karena jumlah pencari kerja tidak sebanding dengan lowongan kerja yang tersedia.
Menanggapi hal itu, Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Bangka Belitung Devi Valeriani mengatakan, pengangguran merupakan masalah perekonomian di berbagai daerah dan tidak hanya di Kota Pangkalpinang saja.
Pengangguran mempunyai dampak negatif tidak hanya pada masalah ekonomi, tetapi juga bisa menjadi pemicu kerawanan sosial.
"Atas dasar itu permasalahan ini harus bisa diatasi oleh setiap daerah," kata Devi kepada Bangka Pos, Rabu (3/8/2022).
Dia menjelaskan, meningkatnya angka pengangguran pada suatu wilayah di antaranya disebabkan oleh terbatasnya permintaan tenaga kerja dan tingginya jumlah tenaga kerja yang ditawarkan.
Atau tidak terjadi keseimbangan antara supply (penawaran) dan demand (permintaan) tenaga kerja.
Dengan adanya pengangguran maka tingkat produktivitas serta pendapatan masyarakat makin berkurang. Dari hal itu pula nantinya akan timbul permasalahan sosial seperti kemiskinan.
Berkurangnya kesempatan kerja yang dapat disebabkan kelesuan ekonomi, turunnya potensi diri, menghilangnya keterampilan kerja, menurunnya pajak penghasilan, serta tingkat kesejahteraan masyarakat yang menurun.
"Secara teoretis, pengangguran tidak hanya sebatas orang yang yang tidak bekerja, namun juga adalah orang yang sedang mencari pekerjaan dan tenaga kerja yang bekerja namun tidak produktif. Tingginya angka pengangguran di Kota Pangkalpinang dapat terjadi karena banyaknya penduduk usia produktif yang tidak terserap pada lapangan kerja," ujar Devi.
Namun, lanjutnya, ada hal yang perlu dicermati apakah tenaga kerja sektor formal saja yang dihitung dalam kategori pengangguran.
Sebab, terdapat banyak tenaga kerja juga yang bekerja pada sektor nonformal, berwirausaha misalnya.
Apalagi saat ini sangat marak kaum milenial dan wanita berbisnis dari rumah atau membuka usaha mikro dan kecil.
Mereka memperoleh pendapatan, apakah masuk dalam data kategori pengangguran. Pengangguran merupakan masalah perekonomian di berbagai daerah dan tidak hanya di Kota Pangkalpinang saja.
Devi menyebutkan, salah satu hal yang terpenting dapat dilakukan oleh pemerintah daerah adalah ketika ada investor yang akan berinvestasi di Kota Pangkalpinang.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/babel/foto/bank/originals/Devi-Valeriani-Dosen-Ekonomi-Universitas-Bangka-Belitung.jpg)