Berita Pangkalpinang

BPBD Ingatkan Potensi Angin Kencang dan Genangan

Dengan kondisi seperti ini, pihaknya siap siaga untuk mengantisipasi terjadi bencana akibat hujan yang terus terjadi.

Dokumentasi Bangka Pos
Ketua Sekretariat Puskodalops Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Babel, Mikron Antariksa 

PANGKALPINANG, BABEL NEWS - Beberapa har terakhir, hujan terus mengguyur kota Pangkalpinang dan kabupaten lainnya di Babel. Akibat kondisi cuaca seperti ini, angin kencang dan genangan air pun terjadi di beberapa wilayah Pulau Bangka.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Babel, Mikron Antariksa mengakui, dengan kondisi seperti ini, pihaknya siap siaga untuk mengantisipasi terjadi bencana akibat hujan yang terus terjadi.

"Sebenarnya ini bukan musim hujan, saat ini harusnya musim kemarau tetapi terjadi penyimpangan. Hujan pun ekstrem, diiringi dengan angin kencang, memang terjadi angin kencang, dan genangan-genangan, kami selalu siap siaga," ujar Mikron, Minggu (28/8).

Menurutnya, BPBD Babel sempat menerima laporan angin kencang yang merusak Pondok Kapal di Kelurahan Sinar Bulan, Kecamatan Bukit Intan, Kota Pangkalpinang, pada Kamis (25/8). "Pada waktu itu telah terjadi hujan dengan intensitas lebat di wilayah Bukit Intan, Kota Pangkalpinang yang disertai dengan angin kencang yang menyebabkan rusaknya sebuah pondok peneduh kapal di wilayah Kelurahan Sinar Bulan," katanya.

Data bangunan terdampak yakni satu unit Pondok Peneduh Kapal (RS), dan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. "Upaya yang kami lakukan, setelah mendapat laporan terkait kejadian tersebut Anggota TRC BPBD Babel langsung menuju lokasi untuk melakukan kaji cepat, dan dibantu warga sekitar dan pemilik bangunan untuk membantu proses evakuasi untuk membongkar pondok kapal yang rusak. BPBD Kota Pangkalpinang juga turun ke lokasi kejadian untuk membantu melakukan pembersihan puing-puing kejadian robohnya pondok tersebut," jelas Mikron.

Sebelumnya, Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Pangkalpinang, Kurniaji menyebut secara umum musim kemarau sudah terjadi sejak 1 Juli 2022. Diperkirakan akan berakhir hingga bulan Oktober 2022.

Namun, saat ini cuaca Babel dipengaruhi beberapa faktor antara lain, Dipole Mode Index (DMI) negatif -1.15, kemudian belokan angin dan konvergensi, dan ketiga gelombang ekuatorial rossby. "Ketiga fenomena ini menyebabkan wilayah Babel masih akan banyak hujan hingga beberapa minggu ke depan," kata Kurniaji. (s2)

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved