DBD Renggut Dua Nyawa di Pangkalpinang
Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Pangkalpinang mencapai 216 kejadian dalam delapan bulan terakhir
PANGKALPINANG, BABEL NEWS - Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Pangkalpinang mencapai 216 kejadian dalam delapan bulan terakhir. Bahkan, dua orang di antaranya meninggal dunia.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pangkalpinang Masagus M Hakim mengatakan, dari 216 kasus DBD tersebut, 15 di antaranya ditemukan pada Agustus. Selain itu, satu dari dua kasus meninggal dunia juga terjadi di bulan ini.
Hakim menyebut seluruh pasien DBD tersebut sudah ditangani tenaga medis di puskesmas dan sejumlah rumah sakit.
Menurut dia, tingginya kasus penyakit yang ditularkan nyamuk Aedes aegypti itu dipicu oleh tingginya curah hujan di Pangkalpinang.
Hal ini menyebabkan munculnya genangan di permukiman, seperti di bak sampah dan kandang burung, yang menjadi tempat ideal bagi nyamuk untuk berkembang biak.
"Apalagi sejumlah warga tidak membersihkan lingkungannya. Kondisi ini memicu munculnya jentik-jentik nyamuk Aedes aegypti yang menjelma vektor virus dengue. Penularan terjadi ketika nyamuk yang membawa virus tersebut menggigit warga," kata Hakim, Selasa (30/8/2022).
Penyakit DBD, lanjut dia, lebih sering menjangkiti anak-anak hingga remaja.
Adapun orang dewasa dan warga lanjut usia (lansia) jarang terjangkit. Kendati demikian, masyarakat tetap diminta waspada.
PHBS hingga 3M
Guna menekan angka kasus DBD, Hakim meminta masyarakat menerapkan gerakan 3M serta perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
Gerakan 3M dinilai masih efektif untuk memberantas sarang nyamuk, asalkan dilakukan secara berkelanjutan sepanjang tahun, khususnya saat musim hujan.
Gerakan 3M adalah menguras, menutup, dan mengubur.
Menguras yakni membersihkan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember, tempat penampungan air minum, dan penampung air lemari es.
Selanjutnya, menutup rapat-rapat tempat-tempat penampungan air.
Terakhir, mengubur atau memanfaatkan kembali barang bekas yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk penular demam berdarah.
"Yang paling efektif adalah pemberantasan sarang nyamuk. Karena kita tahu bahwa nyamuk itu bisa berkembang biak cukup cepat," ujar Hakim.
"Mengeringkan genangan air, menutup dan menguras penampungan air bersih, serta mengubur barang bekas agar tidak menjadi sarang nyamuk merupakan langkah utama pencegahan DBD," tuturnya.
Menurut dia, pihaknya rutin menyosialisasikan pemberantasan sarang nyamuk kepada masyarakat.
Selain itu, menggalakkan program Juru Pemantau Jentik-jentik (Jumantik) di setiap kelurahan.
Jumantik bertugas mengedukasi masyarakat tentang pemberantasan sarang nyamuk di rumahnya masing-masing.
"Fogging (pengasapan) tetap kita lakukan, tetapi tetap mengacu dengan beberapa persyaratan. Kalau di daerah itu kasus DBD sudah tinggi akan kita lakukan fogging," kata Hakim. (u1)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/babel/foto/bank/originals/20220623_Masagus-M-Hakim-Kepala-Dinas-Kesehatan-Kota-Pangkalpinang.jpg)