Kabar Pangkalpinang
Sampah Tekstil Masih Minim di TPA Parit Enam Pangkalpinang
Sampah tekstil atau sampah bahan-bahan kain di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Parit Enam Pangkalpinang bisa dikatakan masih minim.
PANGKALPINANG, BABEL NEWS - Sampah tekstil atau sampah bahan-bahan kain di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Parit Enam Pangkalpinang bisa dikatakan masih minim.
Tren membeli baju bekas atau thrifting kini semakin pesat di Pangkalpinang. Lapak baju bekas daring maupun luring kini lebih beken dengan sebutan thrift shop yang juga kian menjamur.
Di Indonesia, limbah kain tidak saja menumpuk di daratan, tapi juga mencemari lautan. Dua tahun lalu, sebanyak 6,1 ton limbah kain ditemukan di Pantai Timur Ancol, Jakarta.
Kabid Pengelolaan Sampah, LB3 dan Peningkatan Kapasitas DLH Pangkalpinang, Ikwanus Shopa menyebut, untuk Kota Pangkalpinang limbah kain ini belum terlalu banyak.
Limbah yang berada di TPA Parit Enam Pangkalpinang masih didominasi oleh sampah rumah tangga seperti plastik dan lain-lain.
"Kalau sampah tekstil atau sampah kain kita bisa dibilang masih minim. Kalau untuk skala yang besar sampah kain tidak ada dibuang ke TPA, dalam satu harinya juga mungkin tidak ada," ujar Ikwanus.
Menurutnya, jikapun ada sampah kain biasanya langsung diambil oleh para pemungut sampah yang ada di sekitaran TPA.
"Kalau ada jumlahnya tidak banyak, kalaupun ada seperti baju-baju bekas itu hanya dibungkus plastik tidak digabung sama sampah biasa terus langsung diambil orang sana kalau masih layak pakai," tuturnya.
Dia mengatakan, untuk dampak lingkungan sampah kain juga belum bisa diketahui, sebab di Pangakalpinang jumlahnya masih sedikit.
"Meskipun masih sedikit yang namanya limbah tetap harus kita wasapadai, karena limbah kain ini masih minim jadi mulai sekarang harus kita cegah agar jangan menumpuk nantinya," jelasnya. (t2)