Berita Bangka Selatan
Upaya Atasi Lahan Sawah Kekeringan, Pemkab Bangka Selatan Siapkan Sumur Bor
Dampak kekeringan dan perubahan iklim turut berimbas terhadap menurunnya sejumlah debit mata air areal persawahan di Kabupaten Bangka Selatan.
TOBOALI, BABEL NEWS - Dampak kekeringan dan perubahan iklim turut berimbas terhadap menurunnya sejumlah debit mata air areal persawahan di Kabupaten Bangka Selatan. Alhasil puluhan hektare sawah mengalami kekeringan ihwal ketiadaan air di sejumlah embung dan bendungan sehingga tidak bisa mengairi areal persawahan. Guna mengatasi hal tersebut sejumlah upaya terus dilakukan, utamanya dengan pembuatan sumur bor.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan (DPPP) Kabupaten Bangka Selatan, Risvandika mengatakan, saat ini pihaknya tengah memetakan sejumlah lahan pertanian di daerah itu yang berpotensi mengalami kekeringan pada musim kemarau tahun 2024. Guna mengatasi permasalah tersebut pemerintah setempat bersinergi dengan instansi terkait menyiapkan pengadaan sumur bor air dangkal serta pemanfaatan daerah aliran sungai.
Langkah ini diambil sebagai tindak lanjut potensi musim kemarau berkepanjangan yang diprediksi akan terjadi tahun ini. "Kita juga mendapat bantuan pembuatan sumur bor untuk mengatasi kekeringan. Khususnya di wilayah areal persawahan yang sudah melakukan penanaman padi," kata Risvandika, Selasa (6/8).
Risvandika mengungkapkan, berdasarkan hasil pemetaan yang dilakukan telah terdapat beberapa wilayah dimungkinkan untuk dibuatkan sumur bor. Termasuk jumlah sumur yang diperlukan dalam membantu pengadaan tersebut.
Dengan begitu, sawah-sawah yang diprediksi akan mengalami kesulitan air akibat kemarau panjang bisa mendapatkan bantuan air dari sumber air bawah tanah. Bantuan sumur bor itu diprioritaskan untuk wilayah pertanian yang kondisinya tidak bisa dilakukan pompanisasi dari aliran sungai, maupun tidak ada sumber air lainnya di lahan tersebut.
Sudah menjadi perhatian pemerintah agar lahan persawahan yang mengalami keterbatasan air tetap produktif dengan melakukan berbagai cara. Salah satunya dibangun sumur bor dangkal di daerah sekitarnya sekaligus memanfaatkan sungai yang masih memiliki debit air.
Kebijakan tersebut diambil supaya ketersediaan air untuk penguatan program ketahanan pangan daerah dapat terjaga. Tak hanya itu, kebutuhan masyarakat terpenuhi dengan harga bahan pangan tetap stabil dan terjangkau.
"Kita berkoordinasi dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terkait sumber-sumber air sungai. Agar bisa digunakan untuk sumber air dalam mengatasi masalah kekeringan di Kabupaten Bangka Selatan," jelas Risvandika.
Di sisi lain skema mengatasi kekeringan areal lahan sawah tadah hujan lanjut dia, yakni dengan menyiapkan alat mesin pompa air. Mesin itu digunakan untuk menarik air dari embung atau waduk maupun sungai dari bawah ke irigasi lahan pertanian yang berada di atas.
Ketersediaan mesin pompa air juga tersedia cukup banyak mencapai 70 unit. Seluruh mesin tersebut siap didistribusikan ke sejumlah titik lahan persawahan yang tersebar di beberapa kecamatan.
Khususnya wilayah persawahan yang masih terdapat aliran air untuk memenuhi kebutuhan lahan pertanian di daerah tersebut. Adanya upaya pemanfaatan air saat musim kemarau itu, lahan pertanian yang tadinya hanya bisa satu kali panen dalam setahun, kini bisa panen dua atau sampai tiga kali dalam setahun.
Sehingga target produksi beras mencapai 90.000 ton pada tahun 2024 mampu terpenuhi demi menjaga kestabilan bahan pangan. "Untuk pompa kita dalam kondisi cukup banyak. Se-Kabupaten Bangka Selatan kita memiliki 60-70 unit mesin pompa," ujarnya.
Meskipun begitu kata Risvandika, dari total luasan 50 hektare sawah yang dilanda kekeringan saat ini diprediksi jumlahnya akan terus meningkat apabila hujan tidak turun selama satu bulan ke depan. Oleh karenanya sumber-sumber air yang tersedia harus dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin guna memenuhi kebutuhan air petani.
Sekaligus memanfaatkan sumber air baku yang memang belum dapat dioptimalkan secara utuh. "Prinsipnya kita terus mengantisipasi dengan penyiapan pompanisasi," sebut Risvandika. (u1)
Sukses Dongkrak Hasil Produksi Padi, Pemkab Bangka Selatan Lepas Mahasiswa KKN Polbangtan Magelang |
![]() |
---|
Bangka Selatan Ajukan Penambahan Alokasi Pupuk Subsidi |
![]() |
---|
Pemkab Bangka Selatan Ingatkan Orang Tua Penuhi Hak Anak |
![]() |
---|
Bentuk Generasi Sehat, 58.181 Warga Bangka Selatan Jadi Sasaran MBG |
![]() |
---|
Pemkab Bangka Selatan Ajak Masyarakat Sukseskan Program POPM, Slamet: Bunuh Cacing Filariasis |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.