Berita Pangkalpinang
Salah Satu Sumber Air Baku Tirta Pinang Menyusut, Ketersediaan Air bagi Pelanggan Masih Aman
Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Pinang Kota Pangkalpinang memastikan ketersediaan air bagi pelanggannya masih mencukupi
PANGKALPINANG, BABEL NEWS - Meski masih dilanda kemarau, Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Pinang Kota Pangkalpinang memastikan ketersediaan air bagi pelanggannya masih mencukupi.
Walaupun salah satu sumber air baku Perumdam Tirta Pinang, yakni Kolong Bacang, mulai menyusut, namun kondisi dua sumber air baku lainnya, yakni Kolong Retensi Kacang Pedang dan Kolong Pedindang, masih dalam kategori aman dan tetap mampu memenuhi kebutuhan air bagi pelanggan.
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Perumdam Tirta Pinang, Agus, Rabu (2/10/2024), mengatakan, kondisi tiga kolong yang menjadi sumber air baku Perumdam Tirta Pinang terus dipantau selama musim kemarau.
"Kondisi kemarau yang paling terasa adalah di sumber air Kolong Bacang. Kolong ini biasanya mengalami penyusutan lebih cepat dibandingkan dengan kolong lainnya," katanya.
Agus menambahkan, meskipun Kolong Bacang mulai menyusut akibat kemarau, kondisi kolong Retensi Kacang Pedang dan Kolong Pedindang masih dalam kategori aman dan tetap mampu memenuhi kebutuhan air bagi pelanggan Perumdam Tirta Pinang.
"Alhamdulillah, tahun ini musim kemaraunya tidak begitu panjang. Kondisi ini membantu menjaga cadangan air di Kolong Retensi Kacang Pedang dan Kolong Pedindang tetap stabil hingga saat ini," ujarnya.
Hingga kini, lanjut Agus, cadangan air dari sumber internal Perumdam Tirta Pinang belum terpakai. Dengan demikian, kebutuhan air untuk pelanggan tetap terjaga.
"Ketersediaan air secara keseluruhan aman, dan masih mencukupi kebutuhan pelanggan. Bahkan, untuk membantu suplai air ke masyarakat yang terdampak kekeringan, kami masih punya cadangan yang memadai," tutur Agus.
Saat ini, Perumdam Tirta Pinang melayani 8.064 pelanggan. "Kalau ada penambahan pelanggan, stok air baku kita masih cukup," ucap Agus.
Lebih lanjut, dia menyatakan, Perumdam Tirta Pinang terus berkomitmen untuk menjaga pasokan air bersih bagi seluruh pelanggan meskipun tantangan cuaca sedang berlangsung.
Pangkalpinang masuk ZOM 3
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui Stasiun Klimatologi Bangka Belitung memprediksi wilayah Bangka Belitung mengalami awal musim hujan pada akhir September hingga awal Oktober dengan puncak hujan pada Desember 2024.
Informasi tersebut disampaikan dalam acara prediksi musim hujan yang berlangsung secara virtual pada Senin (30/9/2024).
Pada kesempatan itu, Kepala Stasiun Klimatologi Bangka Belitung, Eko S Nugroho, bersama Forecaster, Putri A Utami, memaparkan prediksi dan rincian musim hujan 2024/2025 berdasarkan hasil monitoring kondisi cuaca dan iklim di wilayah Bangka Belitung.
Putri A Utami menjelaskan bahwa wilayah Negeri Serumpun Sebalai dibagi dalam beberapa zona musim yang berbeda berdasarkan pola hujan tahunan.
Zona musim (ZOM) 1 mencakup Bangka Barat bagian utara, ZOM 2 meliputi Bangka bagian utara dan Bangka Barat bagian timur, ZOM 3 mencakup Pangkalpinang dan Bangka Tengah bagian utara, ZOM 4 meliputi sebagian besar Bangka Selatan dan Bangka Tengah bagian barat, ZOM 5 mencakup sebagian Bangka Selatan bagian timur, dan ZOM 6 meliputi seluruh wilayah Belitung dan Belitung Timur.
"Prediksi awal musim hujan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung akan terjadi berbeda-beda di setiap wilayah ZOM, ZOM 1 dan ZOM 2 pada dasarian III September 2024, ZOM 3 dan ZOM 4 pada dasarian II Oktober 2024, ZOM 5 dan ZOM 6 pada dasarian I Oktober 2024,"kata Putri dalam press release secara virtual tersebut.
Putri menambahkan, musim hujan ditandai dengan curah hujan lebih dari atau sama dengan 50 mm selama 10 hari berturut-turut (satu dasarian), yang akan diikuti dengan dua dasarian berikutnya.
Berdasarkan pemantauan, BMKG memprediksi sifat musim hujan di wilayah Bangka Belitung pada tahun ini akan bersifat normal, dengan perbandingan curah hujan berkisar 85-115 persen dibandingkan dengan rata-rata periode sebelumnya.
Sementara itu, lanjut Putri, puncak musim hujan di seluruh wilayah Bangka Belitung diperkirakan akan terjadi pada Desember 2024, di mana intensitas curah hujan akan mencapai tingkat tertinggi dalam tiga dasarian berturut-turut.
"Potensi La Nina dan monsun Australia, hasil monitoring ENSO dasarian II September 2024 yang menunjukkan indeks ENSO di angka -0.42 dan Indian Ocean Dipole (IOD) sebesar 0.13, menandakan kondisi El-Nino dan IOD netral. Namun, mulai Oktober 2024, ada potensi terjadi La Nina, yang diprediksi akan meningkatkan intensitas curah hujan,” tuturnya.
"Aktivitas monsun Australia juga tercatat aktif pada September 2024 dan diperkirakan tetap aktif hingga Oktober dengan intensitas yang hampir sama dengan klimatologi," lanjut Putri.
Dengan prediksi ini, BMKG mengimbau masyarakat dan instansi terkait agar mulai mempersiapkan langkah-langkah antisipasi, terutama di sektor pertanian, perkebunan, dan infrastruktur, yang bisa terdampak oleh perubahan pola curah hujan di akhir tahun ini. (t2)
DLH Pangkalpinang Ingatkan Penonton Pawai Tak Buang Sampah Sembarangan |
![]() |
---|
121 Regu Meriahkan Pawai Baris-Berbaris di Pangkalpinang Bangka Belitung |
![]() |
---|
Ombudsman Bangka Belitung Ingatkan Hindari Pungutan Berkedok Sumbangan |
![]() |
---|
Disdikbud Pangkalpinang Ingatkan Pawai Jangan Sampai Ganggu Fokus Pendidikan |
![]() |
---|
Tim PKM Dikti Fakultas Ekonomi UBB Dorong Hilirisasi Kakao, UMKM Dapat Pelatihan Digital Marketing |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.