Berita Bangka Selatan
2024, Ada 47 Korban Kecelakaan di Bangka Selatan
Angka kecelakaan lalu lintas masih tinggi selama sembilan bulan terakhir di Kabupaten Bangka Selatan.
TOBOALI, BABEL NEWS - Angka kecelakaan lalu lintas masih tinggi selama sembilan bulan terakhir di Kabupaten Bangka Selatan. Tingginya angka kecelakaan itu, terekam dalam data kecelakaan lalu lintas. Bahkan delapan orang meninggal dunia dan puluhan orang mengalami luka-luka usai terlibat kecelakaan di beberapa wilayah.
Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Bangka Selatan, Iptu Eko Budianto mengatakan, tercatat sebanyak 31 kasus kecelakaan lalu lintas terjadi selama sembilan bulan terakhir. Bahkan dari kasus kecelakaan tersebut menyebabkan 47 orang menjadi korban. Di mana delapan orang di antaranya meregang nyawa dan 39 orang luka-luka, sedangkan kerugian mencapai Rp56.800.000.
"Selama periode 1 Januari sampai 30 September 2024 telah terjadi 31 kasus kecelakaan lalu lintas," kata Eko Budianto, Jumat (11/10).
Eko Budianto membeberkan jumlah kasus kecelakaan lalu lintas yang terjadi juga turut bervariasi. Mulai dari kecelakaan tunggal hingga ganda yang melibatkan kendaraan roda empat maupun roda dua dengan 31 total laporan polisi yang diterima.
Dari beberapa kasus kecelakaan lalu lintas terjadi terdapat dua wilayah yang dianggap rawan kecelakaan. Dua wilayah tersebut masuk ke dalam kawasan Kota Toboali, khususnya wilayah Kelurahan Teladan dan Desa Rias.
Wilayah rawan ini ditetapkan berdasarkan jumlah angka kecelakaan lalu lintas yang terjadi di kawasan itu. Dari dua wilayah itu tercatat ada tujuh kasus kecelakaan terjadi, dengan 11 orang korban. Empat orang korban di antaranya dinyatakan meninggal dunia dan tujuh orang mengalami luka-luka. Maka dari itu mitigasi kecelakaan lalu lintas terus dilakukan oleh aparat kepolisian dengan melakukan sambang ke desa-desa hingga kelurahan.
"Di Desa Rias ada empat kejadian, dengan satu korban meninggal dunia dan lima orang luka ringan. Di Kelurahan Teladan ada tiga kasus, dua orang meninggal dan tiga orang, luka ringan tiga orang," jelas Eko Budianto.
Penyebab kecelakaan lanjut dia didominasi oleh kelalaian manusia atau human error. Kecelakaan akibat human error terjadi, karena banyak pengendara ataupun pengemudi yang mengabaikan faktor keselamatan saat berkendara.
"Kecelakaan rata-rata terjadi karena human error kebanyakan mereka kurang mematuhi aturan lalu lintas. Mayoritas kecelakaan terjadi juga dialami kendaraan roda dua," ujarnya.
Pihaknya mengimbau, masyarakat untuk dapat tertib dalam berlalu lintas. Sebelum berkendara pentingnya memeriksa kondisi komponen kendaraan. Seperti lampu rem, lampu utama, sabuk pengaman serta komponen lainnya yang berpengaruh terhadap keselamatan dan keamanan berkendara.
Dengan memastikan kendaraan dalam kondisi baik dan membawa dokumen lengkap, pengemudi dapat menghindari potensi sanksi dan memastikan keselamatan selama berlalu lintas. "Jadikan keselamatan nomor satu dalam berkendara. Juga lakukan pemeriksaan kelengkapan dokumen kendaraan seperti surat tanda nomor kendaraan (STNK-Red) saat melakukan perjalanan," kata Eko Budianto. (u1)
Hasil Skrining di Fasilitas Pelayanan Kesehatan, 16.731 Warga Bangka Selatan Idap PTM |
![]() |
---|
Bentuk Kepengurusan DPD PGMI Bangka Selatan, Pemkab Harap Jadi Motor Penggerak Pendidikan |
![]() |
---|
Pemkab Bangka Selatan Ajak Penuhi Hak Anak |
![]() |
---|
Polres Bangka Selatan Bina Nelayan dan Masyarakat Pesisir |
![]() |
---|
Genjot Pertumbuhan Ekonomi di Bangka Selatan, Pemkab Fokus Empat Sektor |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.