Kabar Pangkalpinang
Becak Babel dan BWS Tanam 100 Lubang Resapan Biopori
Komunitas Peduli Sungai (KPS-Becak Babel) bersama Balai Wilayah Sungai (BWS Bangka Belitung) melakukan penanaman 100 lubang resapan biopori.
PANGKALPINANG, BABEL NEWS - Komunitas Peduli Sungai (KPS-Becak Babel) bersama Balai Wilayah Sungai (BWS Bangka Belitung) melakukan penanaman 100 lubang resapan biopori di SMA Negeri 2 Pangkalpinang, Jumat (1/11).
Sebagai informasi lubang resapan biopori adalah lubang silindris berukuran 50-100 centimeter dibuat dengan pipa paralon yang sudah dilubangi sisi-sisinya sebagai pori-pori dan ditanam di dalam tanah untuk membantu penyerapan air hujan dan air permukaan sehingga genangan air dapat dikendalikan.
Kasi Kegiatan Operasi Sumber Daya Alam 1 BWS Babel Onang Adi Luhung menyampaikan, bahwa program ini bekerja sama antara Balai Wilayah Sungai Bangka Belitung dengan komunitas binaan KPS Becak dan MPSK Cerudik Lestari.
"Lubang resapan biopori ini adalah bentuk kepedulian Pemerintah Pusat melalui Kementerian PUPR untuk mencegah genangan air dan banjir skala kecil. Hal ini dilakukan sebagai upaya pengendalian daya rusak air dan konservasi air tanah. Sasarannya adalah lokasi/tempat fasilitas umum seperti sekolah-sekolah," ujar Onang, Jumat (1/11).
Onang berpesan agar pihak SMA Negeri 2 Pangkalpinang dapat memaksimalkan pemanfaatan dan berkenan merawat lubang resapan biopori yang telah diberikan sehingga berguna bagi lingkungan sekolah.
Sementara itu Ketua KPS-Becak Babel Arinda menambahkan, bahwa pada awal tahun Tim Biopori KPS Becak telah melakukan survei dan pemantauan terkait lokasi-lokasi yang layak ditanami lubang resapan biopori, satu di antaranya adalah SMA Negeri 2 Pangkalpinang.
"SMA Negeri 2 Pangkalpinang ini sekolahnya cukup luas, banyak terdapat ruang terbuka hijau dan titik-titik potensi genangan air sehingga kita lakukan pemasangan 100 lubang resapan biopori. Selain itu, di sini juga aktif untuk program Adiwiyata, sehingga Tim Adiwiyata diharapkan untuk merawat biopori ini dan dapat digunakan sebagai media pembelajaran pelajar di sekolah," kata Arinda.
Dilanjutkan Arinda selain untuk mencegah genangan air, lubang resapan biopori juga dapat digunakan untuk membuat pupuk kompos, pupuk organik dan pupuk alami dengan cara rutin memasukan sampah-sampah organik ke dalam lubang secara berkala.
Wakil Kepala SMA Negeri 2 Pangkalpinang Reihan merasa bersyukur sekolahnya mendapat bantuan fasilitas lubang resapan biopori ini.
"Alhamdulillah ini program yang sangat bagus, kami atas nama sekolah mengucapkan terima kasih kepada BWS Babel yang telah memfasilitasi dan Tim Becak yang telah melakukan pemasangan biopori di sekolah kami. Memang sekolah ini perlu banyak biopori, karena di beberapa tempat sering terjadi genangan air saat hujan lebat. Dengan adanya program ini semoga mengurangi genangan air yang berlebihan," kata Reihan.
Pelajar yang tergabung di adiwiyata, Chika Putri Melisa mengatakan program biopori di sekolah membuat lingkungan makin asri.
"Soalnya lubang-lubang biopori bisa membantu nyerap air hujan, jadi tanahnya nggak kering dan bisa mengurangi dampak banjir.
Ditambah lagi, sampah organik yang dibuang di situ nantinya langsung menjadi pupuk alami. Jadi, selain menjaga lingkungan, kita juga membantu alam regenerasi. Program ini top banget buat sekolah yang peduli lingkungan," pungkas Chika. (u4)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.