Kabar Pangkalpinang

Telkomsel dan Pegatron Resmikan Smart Factory Berbasis 5G

Telkomsel dan PT Pegaunihan Technology Indonesia, anak usaha Pegatron resmi menandatangani perjanjian kerja sama strategis.

Editor: Rusaidah
Istimewa/Dok. Telkomsel
KOLABORASI - Telkomsel dan PT Pegaunihan Technology Indonesia resmi menandatangani perjanjian kerja sama untuk menghadirkan solusi 5G terkini yang mendukung implementasi AI dan IoT tingkat tinggi di fasilitas manufaktur cerdas (Smart Factory) di Batam. 

PANGKALPINANG, BABEL NEWS - Telkomsel dan PT Pegaunihan Technology Indonesia, anak usaha Pegatron resmi menandatangani perjanjian kerja sama strategis untuk menghadirkan solusi teknologi 5G terkini yang mendukung implementasi kecerdasan buatan (AI) dan Internet of Things (IoT) dalam fasilitas Smart Factory di Batam, Kamis (24/4) lalu. 

Smart Factory yang dikelola oleh PT Pegaunihan Technology Indonesia ini menjadi bagian dari strategi transformasi digital Pegatron secara global dan bagian dari upaya Telkomsel mengakselerasi kemajuan industri manufaktur nasional.

Lewat kerja sama ini, Telkomsel Enterprise unit bisnis Telkomsel yang fokus melayani segmen B2B, menghadirkan solusi 5G Private Network Standalone (SA) yang memastikan konektivitas aman, stabil, dan berkapasitas tinggi di seluruh area produksi.

Telkomsel juga menyediakan hingga 1.200 kartu SIM untuk perangkat IoT, memungkinkan pemantauan mesin dan pengendalian produksi secara real-time, serta memperkuat produktivitas karyawan melalui jaringan 5G Public Network.

Menurut data Kementerian Perindustrian, sektor manufaktur Indonesia terus menunjukkan ketahanan dan pertumbuhan solid di tengah dinamika ekonomi global. Sepanjang 2024, investasi manufaktur mencapai Rp721,3 triliun - setara 42,1 persen dari total investasi nasional - tumbuh 20,8 persen year-on-year, serta menyerap lebih dari 2,45 juta tenaga kerja. 

Dengan kontribusi 18,98 persen terhadap PDB nasional, sektor manufaktur telah menjadi penggerak utama perekonomian dan penyumbang lapangan kerja terbesar Indonesia.

"Kami mengapresiasi langkah konkret Telkomsel dan Pegatron dalam menghadirkan teknologi digital berbasis konektivitas 5G untuk mempercepat transformasi di sektor manufaktur. Sektor ini merupakan pilar strategis perekonomian Indonesia, dan transformasinya sangat krusial untuk memastikan daya saing nasional di tingkat global. Pemerintah akan terus mendorong kemitraan serupa agar seluruh sektor industri, termasuk manufaktur, dapat memanfaatkan teknologi terkini secara optimal demi pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan," ujar Direktur Jendral Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika Kementerian Perindustrian RI, Setia Diarta dalam rilis, Senin (5/5).

Teknologi 5G Telkomsel diharapkan dapat menjadi salah satu pendorong utama transformasi industri manufaktur. Dalam 2025 Manufacturing Industry Outlook, Deloitte menempatkan 5G - bersama cloud dan generative AI - sebagai tiga teknologi dengan ROI (return on investment) tertinggi bagi pelaku manufaktur. Lebih dari sepertiga produsen industri juga berencana mengadopsi 5G dalam satu hingga tiga tahun ke depan. Dengan konektivitas yang andal dan latensi rendah, 5G Private Network memungkinkan integrasi ribuan sensor dan mesin secara real-time, mendukung otomasi, analitik, serta optimalisasi kualitas, efisiensi biaya, dan pemeliharaan prediktif.

"Menindaklanjuti Nota Kesepahaman (MoU) antara Telkomsel dan Pegatron di Mobile World Congress (MWC) 2025 Barcelona Maret lalu, kerja sama ini merupakan langkah strategis dalam mendukung akselerasi transformasi digital sektor manufaktur di Indonesia. Melalui solusi 5G Private Network yang kami rancang secara khusus, PT Pegaunihan Technology Indonesia dapat meningkatkan efisiensi operasional, produktivitas, dan daya saing untuk Smart Manufacturing di era Industri 4.0. Mengedepankan peran Telkomsel sebagai product powerhouse Telkom Group bagi pelanggan enterprise/bisnis (B2B), kami berharap inisiatif ini turut memperkuat ekosistem manufaktur nasional dan mendorong kemajuan teknologi di Indonesia," jelas Direktur Planning & Transformation Telkomsel, Wong Soon Nam.

Strategi jangka panjang Pegatron mencakup kecerdasan buatan (AI), inovasi pekerjaan masa depan, peningkatan daya saing bisnis, kemitraan strategis, dan restrukturisasi organisasi. 

Kolaborasi dengan Telkomsel menjadi contoh nyata dari komitmen strategi ini terhadap kemitraan berorientasi masa depan yang mempercepat kemajuan digital. Smart Factory ini juga mengedepankan orientasi pelanggan, kinerja, keberlanjutan, kerja sama tim, kreativitas, analisis masalah untuk pengambilan keputusan, serta keterlibatan bisnis yang proaktif. Dalam jangka panjang,

Pegatron berkomitmen untuk menjajaki teknologi terdepan seperti Pegaverse, future mobility, advanced connectivity, sustainable living, dan robotics.

"Kolaborasi dengan Telkomsel sebagai pionir 5G di Indonesia menjadi fondasi penting dalam mewujudkan Smart Factory yang benar-benar adaptif, terhubung, dan efisien. Dengan jaringan 5G yang andal dan dukungan infrastruktur digital dari Telkomsel, kami mempercepat proses transformasi digital dalam rantai produksi, sekaligus mendorong pertumbuhan industri berbasis teknologi tinggi di Indonesia," papar Direktur Pegaunihan Technology Indonesia, Andy Hsieh.

Selain meningkatkan daya saing manufaktur Indonesia, investasi ini juga menciptakan lapangan kerja, mendorong transfer teknologi, serta memperkuat posisi Indonesia dalam peta rantai pasok global. Pegatron turut mendukung pengembangan sumber daya manusia melalui pelatihan keterampilan digital dan teknis yang selaras dengan kebutuhan industri masa depan. (*/t3)
 

 

Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved