Kabar Pangkalpinang

Akademisi IAIN SAS Bangka Belitung dan UBB Ajak Masyarakat Kembali Bersatu Usai Pilkada

Kawal Hasil Pilkada 2024 menjadi tema dari Program Dialog Ruang Tengah Bangka Pos edisi Kamis (28/11) yang ditayangkan melalui platform media sosial.

Editor: Rusaidah
Tim Video Bangka Pos
Narasumber saat berbincang dalam Program Dialog Ruang Tengah Bangka Pos dengan tema Kawal Hasil Pilkada 2024, Kamis (28/11). 

PANGKALPINANG, BABEL NEWS - Kawal Hasil Pilkada 2024 menjadi tema dari Program Dialog Ruang Tengah Bangka Pos edisi Kamis (28/11) yang ditayangkan melalui platform media sosial Bangka Pos Group.

Kali ini, talkshow yang dipandu Jurnalis Bangka Pos Edy Yusmanto tersebut dihadiri dua narasumber yakni Dekan FSEI IAIN SAS Babel Iskandar dan Akademisi Ilmu Politik UBB Ariandi Zulkarnain.

Setelah banyak membahas soal rentetan fenomena yang terjadi dalam pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara Pilkada Serentak 2024 di wilayah Bangka Belitung, masing-masing narasumber mengajak masyarakat kembali bersatu padu meski memiliki perbedaan pilihan.

Seperti yang disampaikan oleh Dekan FSEI IAIN SAS Babel Iskandar Zulkarnain yang menyebutkan jika pada kontestasi pasti akan memunculkan siapa yang kalah dan menang, tetapi kemenangan sesungguhnya merupakan bagaimana kembali bersatu usai adanya pemilihan.

"Oleh karena itu, bagi mereka yang sudah memperoleh keuntungan tentunya tidak perlu jumawa. Mereka yang mungkin hari ini merasa kalah, juga ikut kemenangan bersama karena bagaimanapun pembangunan ke depan harus kita kawal," ujar Iskandar.
Untuk itu, Iskandar mengajak semua pihak agar bisa mengawal sampai akhirnya pada penetapan oleh KPU ataupun sampai dengan pelantikan.

"Pemilu sudah selesai, mari kita bersatu kembali untuk membangun nusa dan bangsa," tambahnya.

Hal senada disampaikan Akademisi Ilmu Politik UBB Ariandi Zulkarnain yang berpesan agar apapun hasil dari kontestasi politik pada 27 November 2024, merupakan bagian penting yang harus dijaga bersama.

"Karena kondusifitas Pemilu dan keutuhan bangsa jauh lebih penting dari pada sekadar kontestasinya. Pertandingan sudah usai dan kita sedang menuju hal yang lebih penting, karena pembangunan sesungguhnya itu setelah 27 November 2024. Dimana kita mengawal proses demokrasi ini dengan baik dan mudah-mudahan tidak ada hal-hal yang terjadi," sebutnya.

Menurut Ariandi, ketika terdapat pihak-pihak yang merasa kurang puas khususnya soal hasil, bisa menggunakan instrumen-instrumen sesuai dengan ketentuan.

"Mudahan-mudahan instrumen itu terus kita gunakan untuk mejaga koridor demokrasi. Sehingga batas demokrasi itu juga terus tumbuh baik itu di Indonesia ataupun Bangka Belitung itu sendiri," katanya. (w4)

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved