Kabar Belitung Timur
Kejari Beltim Rilis Penghitungan Suara Pakai Aplikasi SPRADIK
Kepala Kejaksaan Negeri Belitung Timur Rita Susanti merilis hasil penghitungan suara Pilkada Serentak 2024 melalui aplikasi SPRADIK.
MANGGAR, BABEL NEWS - Kepala Kejaksaan Negeri Belitung Timur Rita Susanti merilis hasil penghitungan suara Pilkada Serentak 2024 melalui aplikasi SPRADIK.
Aplikasi SPRADIK yang dikembangkan oleh Kejati Babel sebagai turunan dari aplikasi e-Election Poll yang digagas oleh Kejaksaan Agung RI, memungkinkan penghitungan suara secara real-time menggunakan data dari formulir C1 yang dikumpulkan oleh KPPS.
Hasil Pilkada di Beltim menunjukkan persaingan yang ketat di antara dua pasangan calon. Pasangan calon nomor urut 1, Burhanudin dan Ali Reza Mahendra, meraih 34,35 persen atau 23.353 suara. Di sisi lain, pasangan calon nomor urut 2,
Kamarudin Muten dan Khairil Anwar unggul dengan 65,65 persen, yang berarti mereka mendapatkan 44.623 suara.
Untuk Pilgub Babel di Beltim, mereka juga mengumumkan hasil penghitungan dari aplikasi SPRADIK. Pasangan calon nomor urut 1, Erzaldi Rosman dan Yuri Kemal Fadhlulloh mendapatkan 60,86 persen suara di Beltim, yang setara dengan 40.279 suara.
Sementara pasangan calon nomor urut 2, Hidayat Arsani dan Hellyana, memperoleh 39,14 persen suara, yaitu 25.905 suara.
Di tingkat provinsi, hasil Pilgub Babel menunjukkan persaingan yang sangat ketat. Pasangan Hidayat Arsani dan Hellyana meraih 50,7 persen suara dengan 298.757 suara, sementara pasangan Erzaldi Rosman dan Yuri Kemal Fadhlulloh memperoleh 49,3 persen suara, setara dengan 290.516 suara.
"Aplikasi SPRADIK yang digunakan dalam penghitungan suara ini memberikan sebuah inovasi dalam hal transparansi dan akurasi penghitungan suara, sehingga hasil yang diumumkan dapat dipercaya oleh publik," kata Rita didampingi Kasi Intel Ahmad Muzayyin, Kamis (28/11).
Dikatakan Rita, aplikasi ini juga memastikan bahwa proses penghitungan berlangsung efisien dan menggunakan sumber yang valid.
"Meski begitu kami imbau masyarakat tetap menunggu hasil resmi dari KPU untuk mengetahui hasil pasti dari Pilkada Beltim 2024," kata Rita.
Dengan desain intuitif dan sistem keamanan berlapis, lanjut Rita, aplikasi ini diharapkan dapat mengatasi tantangan pemilu konvensional, seperti waktu tunggu yang lama, potensi kesalahan perhitungan serta biaya operasional yang tinggi.
Menurut Rita, peluncuran aplikasi SPRADIK merupakan terobosan penting dalam modernisasi sistem pemilu di Indonesia.
"Aplikasi ini adalah bukti nyata bahwa teknologi dapat digunakan untuk memperkuat demokrasi. Kami optimistis, dengan penerapan aplikasi ini, proses pilkada di Beltim akan lebih cepat, transparan, dan efisien tanpa mengurangi kualitas serta kepercayaan masyarakat terhadap hasilnya," ujar Rita.
Aplikasi SPRADIK dikatakannya juga terintegrasi dengan platform e-Election Pool, aplikasi milik Kejaksaan Agung yang dirancang untuk mempercepat penghitungan suara sekaligus meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pemilu. Kolaborasi ini bertujuan mewujudkan proses pemilu yang lebih modern, transparan dan inklusif.
"Dengan kehadiran SPRADIK diharapkan masyarakat semakin bersemangat untuk berpartisipasi dalam Pilkada Beltim sehingga dapat tercipta demokrasi yang adil dan berkualitas di seluruh pelosok Indonesia," kata Rita. (s1)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.