Kabar Pangkalpinang
Pelaku Usaha Mampu Melihat Peluang dan Bersaing di Tengah Melesunya Ekonomi
Sektor perekonomian Bangka Belitung yang melemah saat ini diakibatkan oleh dampak dinamika pertimahan.
PANGKALPINANG, BABEL NEWS - Sektor perekonomian Bangka Belitung yang melemah saat ini diakibatkan oleh dampak dinamika pertimahan. Kondisi ini menyebabkan aktivitas dan geliat ekonomi melemah.
Akademisi Ekonomi sekaligus Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Bangka Belitung (UBB) Devi Valeriani menyebut, satu di antara sektor usaha yang terdampak adalah usaha kuliner. Banyak rumah tangga yang mulai menahan pembelian kebutuhan yang tidak menjadi prioritas. Namun dari sekian dampak aktivitas ekonomi tentunya kuliner tidak memberikan dampak tertinggi, karena masih banyak masyarakat yang tetap melakukan konsumsi dengan berbelanja kuliner.
"Mengingat kebutuhan makan harus terpenuhi setiap harinya, hanya saja setiap rumah tangga yang memiliki keterbatasan budget (anggaran) harus mampu mengatur sesuai dengan kebutuhan dan keinginan," ujar Devi.
Kata dia, masyarakat yang tinggal di Bangka Belitung terutama Kota Pangkalpinang memiliki variasi pekerjaan yang beragam sehingga daya beli masyarakat untuk produk usaha kuliner masih relatif stabil, namun kecenderungan penurunan memang terjadi.
Meskipun tren bisnis kuliner terus berkembang nyatanya masih ada beberapa jenis makanan atau minuman yang kuat bertahan dan menjadi sajian favorit di masyarakat dalam kondisi melemahnya ekonomi.
Untuk itu menurutnya, pelaku UMKM mampu melihat peluang dan bersaing dengan para kompetitor. Pasalnya kondisi ekonomi yang tidak stabil acap kali terjadi, namun pelaku usaha harus memiliki strategi jitu agar adaptif terhadap situasi tersebut.
"Yakinlah bahwa kuliner adalah kebutuhan yang dikonsumsi setiap hari oleh masyarakat," ucap Devi.
Dia menyarankan agar para pelaku usaha melakukan strategi tetap menjaga kualitas produk adalah hal yang utama dan prioritas, banyak bisnis kuliner terhenti hanya karena pelaku usaha tidak memerhatikan kualitas produk yang digunakan.
"Menjaga kualitas produk ini bisa dimulai dari pemilihan bahan baku yang baik dan standar pengolahan dengan memperhatikan kebersihan, kesehatan dan kehalalan. Upaya selanjutnya adalah mencermati kebiasaan konsumen, tentu saja pelaku usaha perlu memperhatikan apa yang konsumen inginkan," tuturnya.
Selain itu menurut Devi, pelaku usaha dapat meminta feedback dari konsumen sehingga sentuhan personalisasi kepada konsumen.
"Ketika usaha sudah berjalan lancar, maka perlu dipikirkan untuk membuka pilihan terhadap strategi baru dengan melakukan pengembangan bisnis, dapat dengan menambah variasi produk, maupun membuka cabang baru," tambahnya. (t3)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.