Pentas Seni SLB Tanjungpandan Meriah dan Inspiratif

TANJUNGPANDAN, BABEL NEWS - Gaun warna-warni gemerlap, senyum lebar para siswa, serta tepuk tangan penonton memenuhi halaman Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Tanjungpandan, Selasa (17/12). 

Dalam rangka memperingati Hari Disabilitas Internasional, sekolah ini menyelenggarakan kegiatan tahunan bertajuk Gelar Karya dan Pentas Seni, yang menjadi ajang unjuk kreativitas para siswa disabilitas.  

Salah satu momen paling memikat adalah fashion show yang dibawakan dengan penuh percaya diri oleh para siswa. Dengan langkah yang anggun, mereka memamerkan pakaian adat dari berbagai daerah.

Namun, tidak hanya itu, storytelling teatrikal juga mencuri perhatian. Dalam balutan kostum khas, para siswa menampilkan kisah Putri Ringin Kuning yang penuh nilai moral dengan gaya yang menghibur. Tawa dan tepuk tangan bergema sepanjang pertunjukan, menjadi bukti bahwa bakat mereka mampu menyentuh hati para penonton.

Kepala SLB Negeri Tanjungpandan, Rhama Duniati, menjelaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya sebagai apresiasi pembelajaran, tetapi juga sebagai sarana memperlihatkan bakat luar biasa para siswa.  

"Sebanyak 70 persen pelajaran di sekolah ini fokus pada keterampilan profesional. Apa yang mereka tampilkan hari ini adalah hasil pembelajaran selama setahun terakhir. Selain itu, ini menjadi kesempatan bagi mereka untuk menunjukkan potensi yang setara dengan anak-anak lainnya," ujar Rhama.  

Ia menambahkan, tahun ini SLB Negeri Tanjungpandan mencatat prestasi membanggakan di tingkat nasional, seperti juara kedua lomba mendongeng dan vokal solo.

Selain panggung seni, acara ini juga menghadirkan pameran, mulai dari kue-kue tradisional khas Belitung, jajanan nusantara, hingga produk kewirausahaan lain. Semua karya dipamerkan dalam stand yang mencerminkan kreativitas dan keterampilan siswa, sejalan dengan Kurikulum Merdeka dan proyek penguatan profil pelajar Pancasila (P5).  

"Melalui tema Hari Disabilitas Internasional tahun ini, Memperkuat Kepemimpinan Penyandang Disabilitas untuk Masa Depan yang Inklusif dan Berkelanjutan, kami ingin menunjukkan bahwa mereka memiliki bakat yang sama hebatnya dan layak mendapatkan dukungan yang setara," ungkap Rhama.  

Gelar karya dan pentas seni ini sekaligus menjadi wujud kolaborasi antara sekolah, orang tua, dan masyarakat, yang bersama-sama membangun lingkungan inklusif untuk para siswa. Panggung SLB Tanjungpandan hari itu tidak hanya menjadi tempat perayaan, tetapi juga simbol harapan bahwa setiap anak, tanpa terkecuali, memiliki potensi untuk bersinar. (del)