Berita Pangkalpinang

Imam Haryanto Ajak Berjuang Naikkan Dana Bagi Hasil Timah Tahun Depan, Minimal Harus 10 Persen

Diskusi panel bertema “Tantangan dan Potensi Ekonomi Bangka Belitung (Babel) 2025" berlangsung di Graha Timah

Editor: suhendri
Bangka Pos/Rifqi Nugroho
DISKUSI PANEL - Salah satu channel YouTube, Imam Haryanto Insight, menyelenggarakan diskusi panel bertema “Tantangan dan Potensi Ekonomi Bangka Belitung (Babel) 2025" di Graha Timah, Pangkalpinang, Selasa (24/12/2024). 

PANGKALPINANG, BABEL NEWS - Diskusi panel bertema “Tantangan dan Potensi Ekonomi Bangka Belitung (Babel) 2025" berlangsung di Graha Timah, Pangkalpinang, Selasa (24/12/2024).

Diskusi yang diselenggarakan salah satu channel YouTube, Imam Haryanto Insight, ini merupakan media untuk memberikan kontribusi ataupun sumbangan bagi Gubernur Kepulauan Bangka Belitung yang baru agar bisa berbuat sesuatu kepada masyarakat.

"Maka dari itu kita mengundang para praktisi dan juga pemikir-pemikir di Bangka Belitung. Intinya ide-ide ini kita akan sampaikan kepada gubernur terpilih ketika sudah ditetapkan nantinya," kata moderator diskusi, Imam Haryanto, yang juga akademisi bidang hukum.

Diskusi tersebut menghadirkan Perencana Ahli Madya (Koordinator Sumatera II) Kementerian PPN/Bappenas Fidelia Silvana, Direktur Operasi dan Produksi PT Timah Tbk Nur Adi Kuncoro, Kepala Bappeda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Fery Insani.

Selain itu, hadir pula Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bangka Belitung (UBB) Devi Valeriani, rektor pertama UBB Bustami Rahman, dan Rektor Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung Fadillah Sabri.

Imam menambahkan, diskusi tersebut merupakan bagian dari upaya untuk membangkitkan perekonomian Bangka Belitung yang saat ini tengah terpuruk akibat persoalan tata niaga timah.

"Sebagai orang di bidang hukum, sebenarnya saya membicarakan bagaimana agar bisa menjembatani, memfasilitasi masyarakat agar tercapai,” kata Imam.

“Seperti (bagi hasil timah) yang 3 persen di pemda itu kan, karena undang-undangnya tidak diubah. Jadi kalau menyalahkan PT Timah itu salah, teriaklah ke presiden, teriaklah ke Kementerian Keuangan, teriaklah ke Kementerian ESDM," lanjutnya.

Ia pun mengajak semua pihak agar bisa satu tujuan untuk meningkatkan dana bagi hasil (DBH) pertambangan bagi pemerintah daerah.

"Mau enggak tahun depan berjuang bersama-sama agar alokasi pada pemda itu bisa meningkat, minimal harus (DBH) 10 persenlah," tutur Imam.

Sementara itu, Fery Insani mengatakan, selain adanya peningkatan DBH, ia juga berharap agar industri hilirisasi timah ikut dibawa ke Bangka Belitung.

"Kita berharap, misalnya timah itu jadi solder, pabrik soldernya di kita. Paling tidak kan pakai tenaga kerja kita, ada transfer knowledge ke kita, warung-warung di sekitar hidup, jadi tidak semata-mata jadi penambang," tuturnya. (w4)

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved