Kabar Pangkalpinang

Diskon Tarif Listrik Picu Angka Deflasi Bangka Belitung

Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (BPS Babel) mencatat terjadi deflasi sebesar 0,85 persen secara month-to-month (m-m).

Editor: Rusaidah
Bangka Pos/Sela Agustika
RILIS BRS - Kepala BPS Babel Toto Haryanto saat menyampaikan rilis berita resmi statistik (BRS) Januari 2025 di Ruang Aula BPS Babel, Senin (3/2). 

PANGKALPINANG, BABEL NEWS - Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (BPS Babel) mencatat terjadi deflasi sebesar 0,85 persen secara month-to-month (m-m) dan year-to-date (y-t-d) pada Januari 2025. 

Penurunan harga ini terutama disebabkan oleh turunnya tarif listrik dan harga tiket pesawat.

Kepala BPS Babel Toto Haryanto mengungkapkan, kelompok pengeluaran, khususnya makanan dan minuman, juga turut memberikan kontribusi terhadap deflasi ini.

"Yang memberikan andil terbesar deflasi ini adalah tarif listrik, diikuti oleh tiket pesawat. Tarif listrik memberikan kontribusi hingga 2,15 persen karena adanya kebijakan listrik saat ini, yang menyebabkan dampak dua kali lipat dari biasanya. Selain itu, harga tiket pesawat yang sempat turun drastis pada awal Januari sebelum kembali naik menjelang Imlek juga berpengaruh signifikan," ujar Toto kepada Bangkapos.com, Senin (3/2).

Lebih lanjut, Toto menjelaskan bahwa secara umum, rata-rata harga barang dan jasa pada Januari 2025 mengalami penurunan dibandingkan Desember 2024. Hal ini memberikan stimulus terjadinya deflasi di wilayah Bangka Belitung.

"Berdasarkan hasil pemantauan BPS di empat kabupaten/kota dengan Survei Biaya Hidup (SBH) 2022, terjadi deflasi year-on-year (y-o-y) sebesar 0,23 persen. Indeks Harga Konsumen (IHK) turun dari 103,60 pada Januari 2024 menjadi 103,36 pada Januari 2025," terangnya.

Toto menekankan pentingnya menjaga stabilitas harga untuk mendukung daya beli masyarakat. Menurutnya, daya beli yang stabil merupakan salah satu faktor kunci dalam pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

"Dengan kondisi pasar yang stabil dan peningkatan permintaan, diharapkan laju inflasi dan deflasi dapat dikelola dengan baik demi kesejahteraan masyarakat Bangka Belitung," ujarnya.

Ia juga berharap pemerintah dan para pemangku kepentingan dapat terus berkolaborasi untuk meningkatkan daya beli masyarakat serta menciptakan iklim ekonomi yang lebih kondusif, guna mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi di masa mendatang. (t3)

 

Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved