Berita Bangka Selatan

Pemkab Bangka Selatan Akselerasi PAD, Lima Pabrik Sawit Siap Dibangun

Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan terus melakukan akselerasi terhadap peningkatan pendapatan asli daerah (PAD).

Bangkapos.com/Cepi Marlianto
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Bangka Selatan, Kartikasari. 

TOBOALI, BABEL NEWS - Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan terus melakukan akselerasi terhadap peningkatan pendapatan asli daerah (PAD). Caranya dengan mempermudah investasi industri pengolahan atau hilirisasi kelapa sawit yang masuk ke daerah. Diklaim masuknya investasi sektor hilirisasi berdampak positif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pendapatan daerah.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Bangka Selatan, Kartikasari mengatakan, saat ini terdapat lima pabrik kelapa sawit baru tengah mempersiapkan proses pembangunan. Pabrik tersebut tersebar di lima desa, yakni Desa Payung dan Desa Ranggung, Kecamatan Payung. Kemudian Desa Bencah, Desa Delas dan Desa Nangka, Kecamatan Airgegas.

"Ada lima pabrik kelapa sawit yang akan dibangun di Kabupaten Bangka Selatan," kata Kartikasari, Jumat (21/3).

Menurutnya, perkebunan kelapa sawit menjadikan salah satu sektor yang potensial yang membuat investor mau menanamkan modalnya di Kabupaten Bangka Selatan. Hal ini diyakini membuat sektor industri sawit di daerah diproyeksikan akan terus berkembang. 

Terlebih dengan akan dibangunnya pabrik kelapa sawit di lokasi itu akan memiliki dampak positif bagi petani kelapa sawit yang ada di sekitarnya. Karena bahan baku kelapa sawit akan dipasok dari perusahaan perkebunan kelapa sawit maupun petani sekitar. 

Oleh karenanya, pembangunan pabrik-pabrik ini diharapkan dapat memperkuat perekonomian lokal dan memberi manfaat besar bagi masyarakat. Selain itu, akan menyerap puluhan tenaga kerja dan harga kelapa sawit kian terjamin.

"Setiap proyek pabrik sawit memiliki nilai investasi yang berbeda. Dari lima pabrik sawit ini tercatat nilai investasi yang disampaikan total mencapai Rp860 miliar," jelas Kartikasari.

Adapun hingga kini lanjut dia, proses perizinan untuk kelima pabrik tersebut sudah dimulai sejak awal tahun 2024 melalui pengisian data melalui sistem Online Single Submission Risk Based Approach (OSS RBA). Sistem ini mengharuskan perusahaan untuk melaporkan nilai investasi yang akan mereka tanamkan. Beberapa perusahaan masih melakukan rencana pembangunan tahap awal lewat kajian dokumen analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) dan persetujuan bangunan gedung (PBG).

Diakuinya, untuk pembangunan satu pabrik sawit memakan waktu sekitar tiga tahun lamanya. Pasalnya, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kecepatan pelaksanaan proyek. Mulai dari pembebasan lahan, pembibitan dan pembangunan fasilitas pendukung seperti tempat tinggal karyawan. Akan tetapi, proyek itu diperkirakan dapat berjalan lebih cepat seiring kemajuan dan kolaborasi yang terjalin dengan masyarakat setempat.

"Kami berkomitmen untuk mempermudah proses perizinan, agar investasi yang masuk tidak terkendala dan dapat memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat serta mendongkrak PAD," jelasnya.

Kartikasari yakin kehadiran pabrik sawit baru ini tidak hanya menciptakan lapangan pekerjaan baru. Sekaligus mampu mendorong perekonomian daerah, meningkatkan kontribusi terhadap PAD dan memberikan dampak jangka panjang yang positif bagi pembangunan Bangka Selatan. Terpenting mengoptimalisasi sektor pertanian pangan dan perkebunan melalui transformasi ekonomi dari sektor tambang ke sektor pertanian.

"Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan sangat optimistis sektor perkebunan kelapa sawit maupun pabrik kelapa sawit akan terus berkembang. Sehingga memberikan manfaat maksimal bagi seluruh masyarakat," ujar Kartikasari(u1)

Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved