Berita Bangka Selatan

ISPA Dominasi Penyakit Warga, Puskesmas Toboali Ajak Terapkan Pola Hidup Sehat

Puskesmas Toboali, Bangka Selatan mencatat, ada 10 penyakit paling banyak diderita masyarakat Kota Toboali, selama tiga bulan terakhir.

(Bangkapos.com/Cepi Marlianto)
Kepala Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Toboali, dr Annisa Nur Intan. 

TOBOALI, BABEL NEWS - Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Toboali, Bangka Selatan mencatat, ada 10 penyakit paling banyak diderita masyarakat Kota Toboali, selama tiga bulan terakhir. Anomali cuaca yang kerap berubah-ubah turut menjadi pengingat masyarakat pentingnya menjaga stamina untuk agar tubuh tetap sehat. Terpenting menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) guna mengantisipasi lonjakan kasus penyakit.

Kepala Puskesmas Toboali, dr Annisa Nur Intan mengatakan, tercatat 3.799 orang menderita 10 penyakit yang banyak diderita selama kurun waktu tiga bulan terakhir. Jumlah tersebut berdasarkan data kunjungan pasien yang berobat ke Puskesmas Toboali pada periode 1 Januari sampai 31 Maret 2025. Paling banyak penyakit diderita masyarakat yakni Infeksi Saluran Pernapasan Akut atau ISPA dengan 969 kasus.

"Pada bulan Januari 263 kasus, bulan Februari 377 kasus dan bulan Maret 329 kasus," kata Annisa Nur Intan, Selasa (13/5).

Annisa Nur Intan mengungkapkan, perubahan cuaca yang sangat ekstrem menjadi faktor utama penyebab tingginya kasus ISPA diderita masyarakat Toboali. Ditambah kebiasaan buruk seperti merokok dan tidak menggunakan masker saat sakit, turut memperparah penyebaran ISPA di tengah masyarakat. Terlebih pada bulan Mei 2025 ini suhu cuaca yang dapat mencapai 30 derajat ditambah kondisi lingkungan dapat memperparah kesehatan.

Dipastikan akan lebih banyak pasien datang ke Puskesmas dengan gejala demam dan batuk pilek. Dengan demikian kemungkinan besar jumlah kasus ISPA kembali bertambah. 

Oleh karena itu, menjaga kesehatan merupakan aset terpenting dengan menerapkan PHBS serta minum dan makan makanan yang bergizi. Ditambah memperbanyak mengkonsumsi air putih guna menjaga stamina dan mencegah dehidrasi.

"Kami sarankan masyarakat agar minum air putih yang banyak dan tidak dianjurkan untuk minum air dingin atau air es. Untuk mencegah masyarakat terhindar dari penyakit ISPA," papar Annisa Nur Intan.

Kemudian, pada urutan kedua yakni penyakit silent killer yakni hipertensi atau tekanan darah tinggi yang mencapai 736 kasus. Hipertensi disebut sebagai silent killer lantaran penyakit yang tidak menimbulkan gejala pada penderitanya. Sehingga penderita tidak menyadari tekanan darah mereka cukup tinggi. Ketiga, yakni dispepsia atau penyakit gangguan pencernaan dengan 661 kasus.

Tingginya kasus ini dapat dipengaruhi oleh pola makan, gaya hidup hingga kondisi medis tertentu. Dilanjutkan penyakit diabetes melitus dengan 556 kasus, hal ini lantaran masyarakat tidak bisa mengontrol asupan gula yang masuk dalam tubuh. 

Kelima, penyakit pada rongga mulut sebanyak 267 kasus dan keenam penyakit pada sistem otot sebanyak 169 kasus. Setelah itu, penyakit Cephalgia atau yang biasa dikenal sakit kepala sebanyak 140 kasus. "Kedelapan, penyakit kulit sebanyak 124 kasus, lalu penyakit diare sebanyak 107 kasus dan terakhir penyakit asma dengan 70 kasus," urainya.

Dengan gambaran kasus tersebut, Annisa Nur Intan mengimbau masyarakat agar melakukan deteksi dini penyakit. Dengan periksa kesehatan secara rutin ke puskesmas atau fasilitas kesehatan terdekat. 

Terlebih saat ini pemerintah pusat telah memberikan program pemeriksaan kesehatan secara gratis. Dari semua itu terpenting menjaga kebersihan secara teratur, terutama setelah melakukan aktivitas di luar ruangan.

Mengonsumsi makanan bergizi yang seimbang karena dapat membantu meningkatkan sistem imun. Selain itu, kebiasaan sederhana seperti memperbanyak konsumsi air putih dan istirahat yang cukup juga memegang peranan penting dalam menjaga imunitas tubuh. Semua langkah tersebut krusial dalam meminimalisir risiko terserang penyakit dan paling mudah diterapkan.

"Penerapan PHBS merupakan kunci untuk mencapai kualitas hidup yang lebih baik, menjaga energi tubuh, dan mencegah berkembangnya berbagai penyakit," pungkas Annisa Nur Intan(u1)

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved