Berita Bangka Selatan

Empat Mitra Siap Edarkan Beras SPHP di Bangka Selatan

Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan, memastikan beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) akan kembali beredar di pasaran.

Bangkapos.com/Cepi Marlianto
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Bangka Selatan, Risvandika. 

TOBOALI, BABEL NEWS - Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan, memastikan beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) akan kembali beredar di pasaran. Lewat program ini pemerintah berupaya menjaga ketersediaan dan menstabilkan harga pangan, khususnya beras. Masyarakat dapat memperoleh beras SPHP di toko-toko yang telah bekerja sama dengan Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog).

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Bangka Selatan, Risvandika mengungkapkan, pihaknya tengah melakukan koordinasi dengan sejumlah pedagang di pasar tradisional. Rencananya akan ada empat orang pengecer yang akan menjadi mitra untuk menjual beras jenis SPHP. Semuanya merupakan pedagang sembako yang ada di Kota Toboali.

"Insya Allah mungkin ada sekitar empat pedagang yang akan kita jadikan sebagai pedagang yang bisa menjual beras SPHP bekerja sama dengan Bulog," kata Risvandika, Rabu (1/10).

Risvandika mengungkapkan, beredarnya beras jenis SPHP di pasaran menjadi program intervensi untuk meredam fluktuasi harga beras. Penyaluran Beras SPHP Bulog secara masif merupakan strategi kunci untuk memastikan ketersediaan dan keterjangkauan pangan bagi masyarakat.

"Sehingga beras SPHP bisa setiap hari beredar dan ada di pasaran. Tidak perlu menunggu ada gerakan pangan murah atau operasi pasar," jelas Risvandika.

Oleh sebab itu, saat ini pemerintah daerah tengah memberikan pendampingan kepada pedagang yang tengah melakukan proses administrasi. Pasalnya, peredaran beras SPHP memiliki ketentuan ada termasuk secara aplikasi. Sejatinya beras SPHP adalah beras untuk membantu pada masyarakat, khususnya menengah ke bawah. 

"Bulog siap menyuplai sesuai dengan kebutuhan yang dibutuhkan pada pedagang-pedagang yang menjadi mitra untuk menjual beras SPHP," paparnya.

Mengenai mekanisme penyaluran kata Risvandika terdapat dua kemungkinan bisa dilakukan. Akan tetapi, mayoritas pedagang berharap Bulog bisa mendistribusikan langsung ke setiap pengecer. Mengingat jarak antara pedagang tidak saling berjauhan. Sementara jika pedagang harus mengambil ke gudang Bulog di Pangkalpinang menjadi beban tersendiri bagi pedagang. Ke depan pemerintah harus tetap menjaga harga beras lokal, supaya petani tidak rugi.

"Alhamdulillah harga gabah masih stabil dan Bulog sudah menyerap dengan harga Rp6.500 per kilogram untuk gabah kering panen," pungkas Risvandika(u1)

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved