Berita Belitung
Kenaikan Harga Cabai Picu Inflasi 0,45 Persen di Tanjungpandan
Lonjakan harga cabai rawit, cabai merah, dan daging ayam ras menjadi pemicu utama inflasi di Tanjungpandan pada September 2025.
TANJUNGPANDAN, BABEL NEWS - Lonjakan harga cabai rawit, cabai merah, dan daging ayam ras menjadi pemicu utama inflasi di Tanjungpandan pada September 2025. Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Belitung, inflasi bulanan (month to month) tercatat sebesar 0,45 persen.
Kenaikan cabai paling mencolok terjadi karena pasokan lokal berkurang, sementara harga dari distributor di Jakarta menembus Rp100 ribu per kilogram. Kondisi ini mendorong cabai merah dan cabai rawit menempati posisi penyumbang inflasi tertinggi bulan ini bersama daging ayam ras.
"Kalau diperhatikan series data dari Januari sampai September, pergerakan inflasi dan deflasi masih sangat berimbang," kata Kepala BPS Belitung, Baiq Kurniawati, dalam rilis berita resmi statistik, Rabu (1/10).
Jika dibandingkan Agustus 2025, situasi berbeda jauh. Bulan sebelumnya, Tanjungpandan sempat mengalami deflasi yang cukup dalam.
Sementara pada September ini inflasi bulanan meningkat. Secara tahunan (year on year), inflasi tercatat 0,94 persen. Pergerakan inflasi selama sembilan bulan 2025 cukup fluktuatif, dengan enam bulan inflasi dan tiga bulan deflasi.
Untuk September, penyumbang terbesar inflasi tahunan datang dari ikan bulat, cabai merah, dan cumi-cumi. Sementara inflasi tahun kalender (year to date) berada di angka 0,38 persen.
Komoditas yang paling berpengaruh terhadap inflasi sepanjang 2025 yakni ikan bulat, cumi-cumi, dan sigaret kretek mesin. "Angka ini memang masih jauh dari target pemerintah 2,5±1 persen. Namun kondisi tiga bulan ke depan perlu diwaspadai karena memasuki musim hujan dan perubahan cuaca berpotensi memicu inflasi," ujarnya. (*/del)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.