Berita Bangka Selatan

Pemkab Bangka Selatan Akselerasi Penurunan Stunting , Wabup Gencarkan Program Genting

Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan terus mengakselerasi penurunan prevalensi stunting atau gangguan pertumbuhan pada anak di daerah itu.

Bangkapos.com/Cepi Marlianto
RAKOR -- Wakil Bupati Bangka Selatan, Debby Vita Dewi saat foto bersama usai rapat koordinasi (Rakor) Genting dan rembuk stunting di Ruang Rapat Gedung Namak, Kantor Bupati setempat, Jumat (23/5/2025). Dalam rapat tersebut pemerintah daerah terus mengakselerasi penurunan prevalensi stunting. 

TOBOALI, BABEL NEWS - Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan terus mengakselerasi penurunan prevalensi stunting atau gangguan pertumbuhan pada anak di daerah itu. Percepatan penurunan stunting dilakukan dengan penerapan program Genting atau akronim gerakan orang tua asuh cegah stunting. Targetnya prevalensi kasus stunting dapat turun di bawah target nasional sebesar 18 persen pada tahun 2025.

Wakil Bupati Bangka Selatan, Debby Vita Dewi berujar, pihaknya telah melakukan pemetaan terhadap 34 data stunting di daerah itu. Dari pemetaan tersebut akan dilakukan gotong-royong sekaligus kolaborasi dengan seluruh stakeholder terkait agar bisa menjadi orangtua asuh anak stunting. Langkah ini dioptimalkan supaya prevalensi stunting dapat turun bahkan zero kasus stunting. 

"Kita harus mendukung program dari Presiden Prabowo Subianto di tahun 2025 ini harus ada satu program Genting," kata Debby Vita Dewi, Jumat (23/5).

Diakui Debby Vita Dewi, berdasarkan data yang ada prevalensi stunting di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2024 berada pada angka 20,3 persen. Persentase tersebut turun sebesar 2,7 persen dari semula mencapai 23 persen pada tahun 2023. Sementara target penurunan prevalensi stunting nasional sebesar 18 persen. Oleh karena itu, pemerintah daerah gencar melakukan upaya terobosan supaya target tersebut dapat terealisasi.

Menurutnya, selama hampir satu tahun terakhir, Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan mampu menurunkan atensi lokus prevalensi stunting dari lima desa menjadi empat desa. Pada tahun 2024 ini empat desa yang masih menjadi lokus eliminasi stunting tersebar di tiga kecamatan dengan prevalensi stunting di bawah 10 persen. Yaitu Desa Celagen dan Desa Pongok, Kecamatan Kepulauan Pongok. Lalu, Desa Rias, Kecamatan Toboali dan Desa Batu Betumpang, Kecamatan Pulau Besar.

"Target prevalensi stunting nasional itu sebesar 18 persen. Artinya tinggal sedikit lagi kita berusaha agar stunting bisa terus kita turunkan," jelas Debby Vita Dewi.

Lebih jauh ungkapnya, program Genting masuk ke dalam empat program quick win BKKBN dan merupakan program pemberian bantuan langsung berupa makanan bergizi kepada keluarga berisiko stunting. Tujuannya adalah memberikan dukungan kepada keluarga kurang mampu yang memiliki risiko tinggi terhadap stunting. Mulai dari ibu hamil, ibu menyusui atau yang memiliki anak usia di bawah dua tahun (Baduta), anak usia 0-23 bulan dan balita usia 24-59 bulan.

Lewat program Genting ini diharapkan agar balita berisiko stunting mendapatkan bantuan untuk peningkatan gizi dan kesehatan. Terpenting keluarga yang memiliki balita berisiko stunting mendapatkan edukasi dan bantuan lain. Khususnya dalam pemberdayaan keluarga dimana akan diprioritaskan kepada keluarga berisiko stunting yang miskin. 

Program Genting diakui dia, tidak jauh berbeda dengan program bapak/bunda asuh anak stunting atau BAAS yang telah dijalankan Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan sejak beberapa tahun terakhir. "Program Genting merupakan bantuan nutrisi dan non-nutrisi. Untuk bantuan nutrisi, makanan siap saji atau kudapan diberikan kepada sasaran yang bisa langsung dimakan," jelasnya.

Debby Vita Dewi berharap, dengan penerapan program Genting anak-anak berisiko stunting bisa mendapatkan bantuan untuk peningkatan gizi dan kesehatan. Termasuk keluarga yang memiliki balita berisiko bisa mendapatkan edukasi serta bantuan lain. Bahkan beberapa perangkat daerah termasuk Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) telah ambil bagian untuk menjadi orangtua asuh anak-anak stunting.

"Saya juga siap menjadi ibu asuh anak-anak stunting yang ada di Kabupaten Bangka Selatan. Targetnya prevalensi stunting dapat terus diturunkan," pungkas Debby Vita Dewi. (u1)

Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved