Banyumas Siap Berbagi Pengalaman dengan Belitung Timur
Kunjungan kerja Bupati Belitung Timur ke TPA BLE Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah, disambut hangat Bupati Banyumas.
Pada level masyarakat, kelompok swadaya masyarakat (KSM) di setiap desa diberdayakan untuk mengumpulkan sampah rumah tangga yang sudah dipilah menjadi organik dan anorganik.
Sampah organik di sana sebagian besar diolah menjadi pakan maggot dan kompos, sedangkan sampah anorganik diolah menjadi produk bernilai seperti paving block, atap, bata, dan biji plastik.
Kamarudin mengapresiasi adanya berbagai inovasi yang mendukung sistem ini, seperti aplikasi digital Sampah Online Banyumas (Salinmas) yang mempermudah masyarakat menjual sampahnya ke pemerintah kabupaten (pemkab), serta layanan antar jemput sampah lewat aplikasi Ojeke Inyong (Jeknyong).
“Semua ini membuat masyarakat terlibat aktif, punya nilai ekonomi, dan lingkungan tetap terjaga. Itulah model yang kita inginkan juga untuk Belitung Timur ke depan,” ujar Kamarudin.
Percontohan nasional
Tempat Pembuangan Akhir Berbasis Lingkungan dan Edukasi (TPA BLE) Banyumas sendiri sudah menjadi percontohan nasional.
Kapasitas pengolahan sampahnya mencapai 75 ton per hari, melayani residu dari berbagai TPST di desa-desa.
Selain sebagai tempat pembuangan akhir, BLE juga menjadi pusat edukasi lingkungan. Fasilitas yang tersedia cukup lengkap, mulai dari TPST, mesin pemilah sampah organik dan anorganik, aplikasi Salinmas dan Jeknyong, Pusat Daur Ulang (PDU), mesin pirolisis untuk mengolah sampah menjadi refused derived fuel (RDF), hingga mesin pembuat paving block.
Dengan sistem ini, TPA BLE mampu mengurangi timbunan sampah di hilir hingga hampir 45 persen.
Konsep edukasi juga terus dikembangkan agar generasi muda terlibat dalam upaya pelestarian lingkungan.
Kamarudin menilai pola seperti ini dapat diadaptasi di Belitung Timur dengan melibatkan masyarakat dan menggandeng investor.
Dia menyebutkan, Pemerintah Kabupaten Belitung Timur akan membuka peluang bagi investor yang berminat membangun pabrik pengolahan sampah di daerahnya.
“Kita ingin ada investasi di sektor ini supaya ada diversifikasi ekonomi. Dengan teknologi dan partisipasi masyarakat, sampah bisa jadi sumber penghidupan baru bagi warga Belitung Timur,” kata Kamarudin.
Dia juga berharap, keberhasilan Banyumas dapat menjadi inspirasi masyarakat Belitung Timur untuk lebih peduli pada lingkungan sekaligus mendapatkan manfaat ekonomi dari pengelolaan sampah yang baik.
“Kalau di sini saja bisa dikelola dengan baik, saya yakin di Beltim juga bisa. Ini tinggal kemauan bersama, masyarakat, pemerintah, dan dunia usaha,” tutur Kamarudin. (*/y1)
Wamendiktisaintek Bakal Resmikan Pembangunan SMA Unggulan Garuda di Belitung Timur |
![]() |
---|
BPBD Belitung Timur Imbau Warga Waspadai Cuaca Ekstrem, Hindari Berteduh di Bawah Pohon Besar |
![]() |
---|
Tiang Listrik dan Pohon Tumbang di Belitung Timur, Warga Sempat Mengira Suara Petir |
![]() |
---|
SPPG Kelapa Kampit 1 Belitung Timur Layani MBG bagi 2.456 Siswa |
![]() |
---|
Belitung Timur Gelar Rapat Koordinasi Persiapan Peluncuran SMA Unggul Garuda |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.