PLN Babel Miliki Tim PDKB, Listrik Tak Perlu Padam saat Perbaikan di Wilayah Padat

TANJUNGPANDAN, BABEL NEWS - PLN Wilayah Bangka Belitung resmi meluncurkan dua program strategis untuk meningkatkan keandalan pasokan listrik dan keselamatan kerja, Selasa (29/7). Program tersebut adalah pembentukan tim Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB) dan penerapan sistem health, safety, security, and enviromental (HSSE) di lini operasional.

Kepala PLN Wilayah Babel, Dini Sulistyawati mengatakan, pembentukan tim PDKB merupakan bagian dari komitmen PLN dalam menghadirkan pelayanan optimal tanpa harus mematikan aliran listrik kepada pelanggan.

"Tim PDKB ini pasukan elit teknisnya PLN. Mereka bisa bekerja tanpa harus memadamkan listrik, terutama di wilayah-wilayah dengan aktivitas padat seperti kawasan industri, pusat kota, dan daerah pariwisata seperti Belitung," ujar Dini Sulistyawati.

Dengan kehadiran tim PDKB, perbaikan jaringan listrik dapat dilakukan tanpa pelanggan merasakan gangguan aliran listrik. Dini Sulistyawati juga menyampaikan terima kasih atas dukungan pemerintah daerah, termasuk bupati, forkopimda, dan para pemangku kepentingan yang terus bersinergi dengan PLN.

Asisten Manajer Jaringan dan Konstruksi PLN UP3 Belitung, Lukas Desiandri menjelaskan, tim PDKB di Belitung terdiri dari delapan personel yang telah mengikuti pelatihan selama lebih dari dua bulan di Diklat Semarang dan memiliki sertifikat kompetensi.

Mereka dilengkapi dua jenis peralatan, yaitu peralatan metode satu langsung yang memungkinkan petugas bekerja langsung pada kabel bertegangan hingga 20 ribu volt, serta metode berjarak menggunakan alat fiberglass dari dalam mobil bus khusus.

Dengan pembekalan tersebut, tim PDKB siap menjalankan tugas-tugas teknis secara aman dan efisien, tanpa harus menghentikan aliran listrik kepada pelanggan. 

Bupati Belitung, Djoni Alamsyah, memberikan apresiasi atas peluncuran tim PDKB oleh PLN Wilayah Bangka Belitung. Menurutnya, kehadiran tim ini menjadi terobosan penting dalam pelayanan listrik tanpa gangguan kepada masyarakat.

Ia menyebutkan, dengan dukungan teknologi pemantauan, aktivitas tim di lapangan kini dapat dimonitor secara real time dari kantor pusat melalui dashboard. Hal ini dinilainya sebagai inovasi yang patut dicontoh oleh unit kerja lain yang memiliki tingkat risiko tinggi dalam operasional.

"Dengan sistem ini, kita bisa lihat apakah mereka benar-benar menjalankan tugasnya atau tidak. Ini luar biasa," ujar Djoni Alamsyah.

Dengan adanya tim PDKB, ia berharap pelayanan akan semakin meningkat, terutama saat pemeliharaan jaringan bertegangan tinggi. "Biasanya kalau dengar 20.000 volt, kita sudah gemetar. Tapi sekarang, PLN bisa melakukan perbaikan tanpa perlu mematikan listrik. Ini luar biasa," tambahnya. (del)