Berita Bangka Barat

Tim Verifikasi Adipura Berkunjung ke Kota Mentok, DLH Optimistis Raih Adipura

Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bangka Barat optimistis masih ada harapan Bumi Sejiran Setason mendapatkan adipura.

(Bangkapos.com/Riki Pratama)
Wakil Bupati Bangka Barat Yus Derahman. 

MENTOK, BABEL NEWS - Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bangka Barat optimistis masih ada harapan Bumi Sejiran Setason mendapatkan adipura. Hal ini disampaikan Kabid Pengelolaan Sampah dan Kebersihan DLH Bangka Barat, Ferri Ardami, Jumat (8/8).

"Iya masih ada kesempatan walau pun agak tertatih,  Tim Verifikasi Adipura akan berkunjung ke Bangka Barat tanggal 11 sampai dengan 15 Agustus 2025 ini," kata Ferri Ardami.

Dirinya menilai masih terlalu dini jika Kota Mentok dicap sebagai kota kotor, mengingat tim pemantau Adipura belum datang ke Bangka Barat. "Kalau dicap kota kotor kayaknya belum sampai ke situ lah. Seluruh kepala daerah akan diundang hadir tanggal 12 Agustus 2025 ke Pangkalpinang untuk diberikan paparan arahan dan komitmen. Ini langsung informasi dari KLH/BPLH," ujarnya.

Ferri Ardami mengatakan, pihaknya masih menunggu verifikasi lapangan dari Kementerian LH/BPLH yang akan dipaparkan tanggal 12 Agustus 2025 di Pangkalpinang. "Masih ada upaya untuk diperbaiki dulu, menunggu komitmen dari kepala daerah dan terkait ketersediaan anggaran," jelasnya.

Diakui Ferri Ardami, salah satu kriteria penilaian adipura adalah tempat pembuangan akhir (TPA) tidak open dumping dan tidak ada lokasi pembuangan sampah liar. Sementara TPA di Bangka Barat tidak sepenuhnya open dumping karena ada pemilahan. "Walaupun presentase tidak besar dan pengurukan tanahnya memang tidak dua hari sekali (sanitary landfill), karena minim anggaran sehingga diupayakan control landfill saja," katanya.

Pihaknya juga masih mengupayakan pembersihan untuk mengatasi sampah-sampah yang berserakan di Jalan Pantai Baru, Kelurahan Tanjung, Mentok. Ia mengharapkan partisipasi masyarakat untuk menjaga agar lokasi tersebut tetap bersih. 

Wakil Bupati Bangka Barat, Yus Derahaman pesimistis wilayahnya mendapatkan adipura. Hal ini dinilainya karena kondisinya masih banyak sampah, tersebar di mana-mana. "Kemarin semangat-semangat, siapa tahu dapat adipura ke depannya. Semua kepala daerah di kumpul di Jakarta. Tetapi, adipura itu fokusnya harus di tempat pembuangan akhir (TPA). Sementara TPA kita belum bagus, masih banyak TPA-TPA yang di pinggir jalan," kata Yus Derahman, Kamis (7/8).

Diakui Yus Derahman, Kabupaten Bangka Barat, masuk dalam kategori kota kotor, sehingga belum layak mendapatkan adipura. "Kita ini, kemarin disampaikan kepala DLH, bahwa kita dijatuhi sebagai kota kotor. Karena TPA kita ini penuh, sudah diberikan ultimatum. Kalau dia TPA dikelola secara profesional baru dapat adipura," tegasnya.

Menurutnya, perlu dilakukan evaluasi dan perbaikan menyeluruh, terutama dalam pengelolaan sampah di Kabupaten Bangka Barat. "Nanti saya beberapa hari panggil DLH, apa masalah yang terjadi kemudian apa saja kiat-kiatnya. Karena ada rencananya DLH pinjam pakai hutan produksi 5 hektare ke provinsi. Kemarin juga ada saya telpon minta tolonglah proses cepat, karena sudah sangat membutuhkan," katanya.

Ia menjelaskan, kapasitas TPA di Bangka Barat, kondisinya juga sudah over kapasitas. Sehingga perlu lahan baru untuk dapat menampung jumlah sampah yang setiap hari datang. "Sudah diberikan ultimatum DLH supaya tumpukan sampah ditutup dengan tanah puru. Ternyata, pemerintah daerah tidak ada duit untuk menutupi dengan tanah puru tidak cukup, jadi daerah kita ini termasuk kota kotor," pungkasnya. (riu)

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved