Berita Bangka Selatan

Bahas Bersama, Pemkab dan DPRD Bangka Selatan Sepakati APBD-P 2025 Khusus Sektor Prioritas

Pemkab Bangka Selatan mengutamakan sektor prioritas dalam penyusunan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) perubahan tahun 2025.

Bangkapos.com/Cepi Marlianto
TANDATANGAN DOKUMEN -- Wakil Bupati Bangka Selatan, Debby Vita Dewi ketika menyaksikan penandatanganan dokumen perubahan APBD 2025 oleh Ketua DPRD, Erwin Asmadi di Gedung Rapat Paripurna DPRD setempat, Senin (25/8/2025). Dipastikan penyusunan anggaran disesuaikan dengan kondisi ekonomi daerah 

TOBOALI, BABEL NEWS - Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan mengutamakan sektor prioritas dalam penyusunan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) perubahan tahun 2025. Khususnya, bagi pertumbuhan ekonomi hingga penurunan angka pengangguran terbuka.

Wakil Bupati Bangka Selatan, Debby Vita Dewi mengatakan, APBD perubahan tahun 2025 dipastikan digunakan untuk sektor prioritas. Hal itu setelah pemerintah daerah bersama legislatif melakukan pembahasan rancangan peraturan daerah (Raperda) APBD perubahan. 

Program prioritas difokuskan untuk menyukseskan program pembangunan di daerah sesuai dengan visi dan misi kepala daerah serta rencana pembangunan daerah. "Anggaran ini adalah anggaran perubahan dan telah disepakati oleh badan anggaran," kata Debby Vita Dewi, Senin (25/8).

Menurutnya, penggunaan APBD perubahan tahun ini digunakan untuk program yang menyentuh langsung kepada masyarakat. Sektor-sektor yang menjadi prioritas tersebut mencakup pendidikan, kesehatan, infrastruktur dan perekonomian. 

Terdapat beberapa poin penting yang menjadi fokus dalam bahasan APBD Perubahan 2025, termasuk pertimbangan untuk mengatasi inflasi dan pergeseran pos anggaran. "Intinya penggunaan anggaran ini adalah sektor prioritas. Di tengah efisiensi kita utamakan anggaran yang betul-betul menyentuh masyarakat," ujar Debby Vita Dewi.

Penyusunan APBD perubahan dilakukan berdasarkan analisis terhadap kondisi ekonomi daerah. Termasuk kebijakan pendapatan serta urgensi intervensi belanja pada kuartal III dan IV tahun 2025 serta tahun 2026. Semuanya menjadi dasar dalam penyusunan rancangan anggaran.

"Kita memiliki semangat yang sama untuk membangun Kabupaten Bangka Selatan ke arah yang lebih baik," ucapnya.

Diakuinya, pemerintah daerah semaksimal mungkin berusaha dalam menjaga keseimbangan anggaran. Oleh karena itu, pihaknya memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bangka Selatan

Khususnya Tim Badan Anggaran legislatif yang telah memberikan sumbang saran serta masukan yang konstruktif. "Dengan demikian pembangunan dapat dimaksimalkan tanpa terkendala dalam penganggaran," ujarnya.

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bangka Selatan menargetkan dalam waktu dekat anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) perubahan tahun 2025 dapat segera disahkan. Dipercepatnya pengesahan APBD tersebut guna merealisasikan yang telah dijadwalkan oleh pemerintah daerah.

Ketua DPRD Kabupaten Bangka Selatan, Erwin Asmadi mengatakan, pihaknya akan mulai melakukan pembahasan APBD perubahan mulai Selasa (26/8). "Besok akan segera kita bahas. Karena tidak ada pergeseran anggaran yang terlalu signifikan," kata Erwin Asmadi.

Erwin Asmadi mengungkapkan dipercepatnya pembahasan untuk mengantisipasi kebutuhan dalam menyesuaikan anggaran dengan perkembangan terbaru di tengah tahun anggaran berjalan. Seperti perubahan program, kegiatan atau kondisi ekonomi. Percepatan ini penting agar alokasi dana yang sudah diubah dapat segera direalisasikan untuk program dan kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat.

Langkah ini penting agar pembangunan daerah dapat berjalan sesuai rencana. Meskipun begitu ia menjamin tidak ada kegiatan fisik yang akan dibangun menggunakan anggaran APBD perubahan tahun ini. 

Mengingat efisiensi anggaran dan kondisi keuangan daerah dirasa kurang memadai untuk alokasi kegiatan bersifat fisik. Sehingga pada tanggal 2 atau 3 September 2025 mendatang Raperda APBD perubahan tahun 2025 dapat disahkan. "Artinya untuk kegiatan fisik hampir tidak ada, hanya kegiatan rutin. Mengingat efisiensi anggaran saat ini yang kurang memadai," ujar Erwin Asmadi.

Penggunaan APBD perubahan tahun ini digunakan untuk program yang menyentuh langsung kepada masyarakat. Sektor-sektor yang menjadi prioritas tersebut mencakup pendidikan, kesehatan, infrastruktur dan perekonomian. "Intinya penggunaan anggaran ini hanya kegiatan rutin," ucapnya. (u1)

Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved