Barulah setelah lulus kuliah dia bertemu lagi dengan teman-teman lamanya yang sudah lama bergelut di bidang itu.
Icuk pun sempat mengikuti kursus vokal untuk mengasah bakatnya yang lain, di dunia tarik suara.
"Saya ingin menjadi penyanyi, tapi teman saya kebanyakan bukan penyanyi. Karena saya tidak dibawa ke kafe (untuk nyanyi), sehingga bakat terpendam saya hilang ditelan bumi," ujarnya.
Satu waktu, Icuk menyadari bakatnya yang lain di bidang entertain, yaitu akting.
Awalnya, dia mulai bermain di sebuah film.
Film pertama Icuk ternyata bukan Preman Pensiun.
"Film pertama saya adalah Gede Rasa di PJTV. Itu saya pertama kali menikmati dunia film itu seperti ini," ujarnya.
Berawal dari film tersebut, Icuk semakin senang menggeluti dunia akting.
Setelah sempat beberapa waktu tidak syuting lagi, teman-temannya mulai memberi informasi mengenai adanya casting lain.
Waktu itu, Icuk belum mengetahui apa itu casting.
Dia mengaku belum berpengalaman.
Alhasil, berkali-kali casting, namun hasilnya masih belum sesuai seperti yang diharapkan.
"Saya 20 kali ikut casting tak pernah diterima, bolak-balilk Bandung-Jakarta, Bandung-Jakarta, patungan pakai mobil, berangkat. (Tapi) tetap bukan rezeki, dan saya juga belum pengalaman di bidang itu," katanya.
Lantaran ingin tetap eksis di dunia akting, Icuk pada akhirnya menerima tawaran menjadi figuran atau extras.
Dari peran figuran itu, dia bersyukur, pasalnya bisa bertemu aktor-aktor besar.