PANGKALPINANG, BABEL NEWS - Suara riuh rendah dari anak-anak PAUD dan TK peserta karnaval terdengar di pusat Kota Pangkalpinang, Kamis (8/9/2022) pagi.
Ribuan anak tersebut berbaris melewati halaman rumah dinas Wali Kota Pangkalpinang. Derap langkah mereka diiringi suara musik dari drumben.
Sebagian besar anak-anak itu mengenakan baju adat dengan berbagai atribut unik. Sebagainnya lagi mengenakan seragam ala militer. Hal tersebut membuat mereka terlihat menggemaskan.
Karnaval ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Republik Indonesia dan HUT ke-265 Kota Pangkalpinang yang jatuh pada 17 September 2022.
Karnaval yang diikuti sekitar 3.000 murid dan 300 pendamping dari 176 PAUD-TK ini mengusung tema 'Kreativitas Budaya Nusantara'.
Para peserta dilepas oleh Wali Kota Pangkalpinang Maulan Aklil. Mereka kemudian berjalan menuju Jalan Ican Saleh, Jalan Kartini, dan berakhir di Wilhelmina Park atau Taman Sari.
Sebelum mencapai garis finis, para peserta unjuk kebolehan ketika melewati tenda juri sembari melambaikan tangan.
Anak-anak tersebut juga terlihat memberikan buah tangan berupa kretek (getas), rusip hingga lukisan karya anak PAUD-TK kepada Molen, sapaan akrab Maulan Aklil.
"Wah lucu-lucu ya, terima kasih," ujar Molen saat menerima bingkisan dari anak-anak itu.
Dia mengatakan, karnaval tersebut bertujuan menumbuhkan rasa cinta terhadap tanah air dan daerah kelahiran di kalangan anak usia dini.
"Terima kasih, apresiasi kepada orang tua murid, kepada sekolahnya dan panitia pelaksana sehingga (karnaval) berjalan dengan meriah. Pakai biaya sendiri saking semangatnya," tutur Molen.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pangkalpinang, Erwandy, menyebutkan, karnaval bertema 'Kreativitas Budaya Nusantara' itu diikuti sekitar 3.000 peserta ditambah 300 pendamping dari 176 PAUD-TK.
"Melalui tema ini, sekolah akan mengenalkan budaya bangsa kepada anak sehingga akan menumbuhkan kesadaran anak akan arti pentingnya mencintai budaya bangsa sendiri," kata Erwandy.
"Ke depannya, mereka akan menjadi generasi yang bangga dengan budaya bangsa sendiri, mencintai, dan melestarikan nilai-nilai luhur budaya serta bisa mengembangkan sikap menghargai keberagaman budaya bangsa," tuturnya.
Menurut Erwandy, penyelenggaraan karnaval tersebut juga sebagai bentuk kepedulian pemerintah kepada sekolah, guru, dan anak-anak didik untuk tetap berkreasi. (u1)