Berita Bangka Selatan

14 Sekolah di Bangka Selatan Jadi Lokus Program Makan Bergizi Gratis

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Bangka Selatan, Elfan Rulyadi.

TOBOALI, BABEL NEWS - Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan memastikan siap untuk melaksanakan program makan bergizi gratis (MBG) mulai tahun 2025 ini. Di mana setidaknya sudah belasan sekolah menjadi sasaran uji coba MBG sejak tahun 2024. 

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bangka Selatan, Elfan Rulyadi berujar uji coba program MBG telah dilakukan sebanyak 14 kali sejak tahun 2024. Uji coba yang dilakukan pemerintah daerah berdasarkan surat edaran dari Penjabat (Pj) Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Sugito sebanyak satu kali di SD Negeri 3 Kepulauan Pongok di Desa Celagen. Sedangkan 13 uji coba lainnya dilakukan oleh jajaran Komando Distrik Militer (Kodim) 0432/Bangka Selatan di beberapa kecamatan.

"Ada beberapa kegiatan serupa yang diinisiasi oleh Dandim, yaitu dapur masuk sekolah. Saya kira itu sebagai uji coba juga," kata Elfan Rulyadi, Rabu (8/1).

Elfan Rulyadi menyebut uji coba dilaksanakan bertujuan untuk mematangkan kesiapan makan bergizi gratis. Pemerintah setempat telah mulai menghitung semua keperluan untuk pelaksanaan makan bergizi gratis. Karena dalam pelaksanaannya nanti akan diselenggarakan di lembaga sekolah baik di tingkat pendidikan dasar dan menengah baik negeri maupun swasta termasuk pondok pesantren. 

Meskipun belum ada arahan dari Badan Gizi Nasional terkait jadwal pelaksanaan, Elfan Rulyadi memastikan pihaknya terus berupaya mempersiapkan program makan bergizi gratis tersebut. Maka dari itu, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan bakal segera menyusun strategi yang tepat jika peraturan dari pusat sudah diterima. Sementara itu pemerintah pusat merilis tercatat ada 190 titik dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang akan menjadi dapur tempat memasak menu makanan yang dibagikan. Namun dari ratusan titik tersebut Kabupaten Bangka Selatan tidak menjadi lokus dapur SPPG.

"Kami masih menunggu untuk kesiapan dari pemerintah daerah. Seperti apa dalam melaksanakan program makan bergizi di sekolah," ujar Elfan Rulyadi.

Ia menambahkan, program makan bergizi gratis memiliki tujuan yang baik dan harus didukung oleh seluruh masyarakat karena meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia melalui pemenuhan kebutuhan gizi. Utamanya dalam mengatasi permasalah stunting alias tengkes atau gangguan pertumbuhan pada anak.

"Pada intinya pemerintah daerah siap mendukung program pemerintah pusat untuk program makan bergizi gratis ini," sebutnya.

Kendati demikian kata Elfan Rulyadi hingga pekan pertama Januari 2025 pihaknya belum menerima petunjuk teknis alias juknis pelaksanaan program MBG mulai tahun ini. Termasuk pula dengan mekanisme pembebanan anggaran untuk program MBG, apakah bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) maupun anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). Hingga kini belum ada instruksi dari kementerian terkait maupun pemerintah pusat secara langsung.

"Kami memang belum menganggarkan untuk kegiatan MBG. Karena belum ada surat apapun yang kami terima dari pemerintah pusat untuk program ini," pungkas Elfan Rulyadi. (u1)