TOBOALI, BABEL NEWS – Volume sampah di Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan, meningkat selama liburan Idulfitri 2025.
Sampah didominasi oleh plastik bekas kemasan makanan maupun minuman dan sampah organik basah.
Kepala Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun, serta Peningkatan Kapasitas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bangka Selatan, Gito Arsyad, mengatakan, peningkatan volume sampah tersebut dipicu oleh meningkatnya konsumsi warga selama liburan Idulfitri.
Ditambah lagi, mobilitas warga mudik yang cukup ramai.
Gito, menyebutkan, selama momentum liburan Lebaran 2025, volume sampah di Kecamatan Toboali meningkat 10-15 persen.
Semula volume sampah hanya 3,7 ton per hari, kini menjadi 4,5-5 ton per hari.
“Produkai sampah harian terjadi peningkatan sebesar satu ton sampai 1,5 ton per hari,” kata Gito kepada Bangka Pos, Rabu (2/4/2025).
Dia memprediksi jumlah tersebut akan terus meningkat mengingat pengangkutan sampah hanya pada rute-rute tertentu.
Dalam tiga hari terakhir, satuan tugas (satgas) penanganan sampah berhasil mengangkut sebanyak 15 ton, terutama dari jalur yang dianggap rawan menjadi tempat pembuangan sampah (TPS) liar.
Adapun rute wajib pengangkutan sampah, yakni Jalan Jenderal Sudirman, Himpang Lima Habang, Simpang Bukit, Padang, Parit Delapan Desa Gadung, Puput, Pasar Terminal Teladan, dan Pasar Toboali.
“Pengangkutan belum dilakukan secara maksimal mengingat hanya satu truk satgas yang disiagakan sejak hari H sampai H+2 hari ini,” ujar Gito.
Menurutnya, produksi sampah pada momentum bulan Ramadan juga mengalami peningkatan.
Pada H-1 Lebaran saja, petugas yang melakukan sweeping berhasil mengangkut 30 ton sampah.
Guna mengantisipasi lonjakan volume sampah, DLH Kabupaten Bangka Selatan akan mengerahkan seluruh armada truk pengangkut sampah mulai Kamis (3/4/2025).
Kota Toboali ditargetkan tetap bersih dan nyaman pasca-idulfitri.
Gito juga mengimbau masyarakat untuk lebih sadar dalam mengelola sampah dengan memilah dan membuangnya di tempat yang telah disediakan.
“Kami mencoba melibatkan masyarakat guna menjadi penggerak perubahan dengan melakukan pemilahan sampah langsung dari sumbernya,” ucapnya.
Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan juga terus berupaya mengeliminasi TPS liar di beberapa titik guna menjaga keindahan kota.
Pemerintah kabupaten setempat tengah menyusun regulasi untuk penerapan sanksi bagi pembuang sampah sembarangan.
Penerapan sanksi kepada masyarakat yang membuang sampah secara sembarangan akan dimulai pada tahun ini.
“Kita akan menertibkan dan menindak pembuang sampah ilegal mulai tahun 2025 ini,” kata Gito. (u1)