PANGKALPINANG, BABEL NEWS - Sebanyak 500 peserta dari Persatuan Aktuaris Indonesia (PAI) mengikuti Indonesian Actuaries Summit (IAS) 2025, yang digelar di Ballroom Hotel Novotel Kota Pangkalpinang, Kamis (24/7). Diketahui kegiatan tersebut digelar mulai 24-26 Juli 2025, dengan tema yang Navigating Uncertainty Shaping Tomorrow.
Ketua PAI Indonesia, Paul Setio Kartono mengatakan, IAS 2025 merupakan momentum dalam mengasah profesi aktuaris yang semakin adaptif, inklusif dan relevan dengan kebutuhan zaman. "Kita menggelar di Pangkalpinang karena kita mau pindah tempat, kesempatan ini aktuaris bisa melihat kehidupan di tempat lain. Hal ini karena aktuaris selalu dituntut untuk menjadi penunjuk jalan, di ketidakpastian yang selalu meningkat," ujar Paul Setio Kartono.
Topik-topik yang dibawakan dalam acara ini berkaitan dengan perkembangan ekonomi dan teknologi. Di antaranya, data analytic, cyber risk, artifcial intelligence, climate change dan lain-lain.
"Kegiatan ini adalah agenda tahunan, yang menjadi wadah bertemu dan berbagi pengetahuan dan pengalaman antara sesama anggota profesi, praktisi, lembaga, dan civitas akademika demi pengembangan dan pemasyarakatan ilmu aktuaria dan profesi aktuaris," katanya.
Paul Setio Kartono mengungkapkan, IAS 2025 ini juga memiliki tujuan di mana meski menempuh pendidikan panjang, akan tetapi pengetahuan harus ditempuh terlebih di era perkembangan artifcial intelligence.
"Kita ingin aktuaris mengupgrade diri, kita sekarang di masalah pemanasan global, itu masalah global yang perlu disikapi, klaim kesehatan juga naik itu aktuaris harus mengasah ilmunya," tuturnya.
Kepala Eksekutif Pengawas Peransuransian Penjaminan dan Dana Pensiun Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Ogi Prastomiyono mengatakan, profesi aktuaris adalah profesi yang sangat penting bagi industri peransuransian dan pensiun.
"Profesi aktuaris ini sangat membantu perusahaan secara independen, memenuhi kewajiban-kewajiban aktuaris jangka panjang. Perusahaan di Indonesia bisa mengantisipasi kewajiban tersebut, dengan pembentukan cadangan teknis klaim di masa yang mendatang," ungkap Ogi. (riz)