KOBA, BABEL NEWS - Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah menyampaikan kesiapannya dalam pelaksanaan uji petik pengelolaan sedimentasi laut oleh tim Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI.
Bupati Bangka Tengah, Algafry Rahman menyebutkan, pihaknya juga telah melakukan Kick Off Meeting Revisi Dokumen Perencanaan Pemanfaatan Hasil Sedimentasi Laut bersama KKP RI secara daring, pada beberapa waktu lalu.
Menurut Algafry Rahman, pada pelaksanaannya pemerintah daerah menyiapkan dokumen perencanaan terkait pengelolaan hasil sedimentasi dan pembersihan sedimentasi di laut untuk dua lokasi prioritas, yakni Muara Sungai Berok dan Sungai Kurau.
"Semua dokumen perencanaan hingga peta poligon sudah kami siapkan. Kami hanya menunggu surat keputusan dari Menteri Kelautan dan Perikanan, agar bisa memulai pengelolaan di lapangan," kata Algafry Rahman, Selasa (5/8).
Dirinya juga berharap agar Menteri Kelautan dan Perikanan beserta tim kajian bisa meninjau langsung ke dua lokasi tersebut, untuk melihat kondisi nyata dan dampaknya bagi nelayan. "Ada sekitar 900 nelayan terdampak sedimentasi, terutama akibat pendangkalan saat pasang surut. Bahkan, ada nelayan yang mengalami cacat permanen akibat kecelakaan ketika kapal kandas dan diterjang ombak. Ini bukan hanya persoalan teknis, tetapi menyangkut keselamatan dan ekonomi masyarakat pesisir," jelasnya.
Diakui Algafry Rahman, jajaran juga telah menyampaikan urgensi persoalan kepada Menteri Kelautan dan Perikanan secara langsung. "Mudah-mudahan tim kajian KKP dapat segera melakukan uji petik di lokasi kami," pungkasnya. (w4)