Berita Bangka Tengah

Nelayan Dapat Ilmu Teknologi Atraktor Cumi dan Fishfinder

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

FISHFINDER - Tim peneliti IPB saat menunjukkan alat fishfinder dalam kegiatan peningkatan kapasitas nelayan kecil di Desa Batu Beriga, Kecamatan Lubuk Besar, Selasa (05/08/2025).

LUBUK BESAR, BABEL NEWS - Tim Peneliti dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor (IPB) melaksanakan kegiatan peningkatan kapasitas nelayan kecil di Desa Batu Beriga, Kecamatan Lubuk Besar, Bangka Tengah, Selasa (5/8).

Ketua Tim Peneliti Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB, Profesor Mohammad Imron mengatakan, kegiatan ini merupakan kolaborasi antara Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah dengan IPB, melalui program bernama Dosen Pulang Kampung.

Ia menjelaskan, dalam program Dosen Pulang Kampung tersebut tim peneliti IPB memberikan pengenalan terkait beberapa teknologi bagi para nelayan di daerah yang membutuhkan. "Hari ini kita berkumpul di sini untuk mengadakan kegiatan bimtek pengenalan tentang penggunaan atraktor cumi, pendingin portable, dan echosounder/fishfinder untuk para nelayan. Karena Dosen Pulang Kampung itu tidak terbatas pada kampung halaman dosen saja, melainkan bisa diimplementasikan di daerah lain yang membutuhkan," ujar Imron.

Dirinya menyebutkan, adanya pengenalan teknologi penunjang ini bisa memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, khususnya nelayan di wilayah Kabupaten Bangka Tengah. "Untuk itu kami juga memberikan pelatihan kepada para istri nelayan terkait pengolahan produk dari ikan," tambahnya.

Bupati Bangka Tengah, Algafry Rahman memberikan apresiasinya pada program inisiatif dari citvitas akademik IPB tersebut karena nelayan di wilayahnya bisa mendapatkan pengetahuan dan teknologi baru yang aplikatif.

"Ini alat luar biasa yang bisa menggantikan es batu. Coolbox ini sudah dibuat dan siap diuji coba, menggunakan aki dan panel surya sebagai sumber energi, tahan hingga 10 jam. Biaya bikinnya sekitar Rp7 juta hingga Rp8 juta, dan bisa dimodifikasi sesuai kebutuhan nelayan," tuturnya.

Ia juga menambahkan, echosounder yang diperkenalkan hari ini bisa membantu nelayan dalam mendeteksi gerombolan ikan di kedalaman laut. Oleh karena itu, ia meminta seluruh peserta serius mengikuti kegiatan ini. "Saya berpesan, bapak ibu harus sungguh-sungguh. Kalau tidak paham, jangan ragu bertanya. Pastikan semuanya jelas agar program ini benar-benar bisa diterapkan oleh para nelayan," pungkasnya. (w4)