Berita Bangka

Pemkab Gencarkan Program CKG di Kabupaten Bangka, Siswa Putus Sekolah Bisa ke Puskesmas

Program cek kesehatan gratis (CKG) di Kabupaten Bangka masih terus rutin dilaksanakan sejak dimulai kurang lebih sebulan yang lalu.

(Ist/dok. Boy Yandra)
PROGRAM CKG - Staf Ahli Bupati Bangka Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudaayaan, Boy Yandra saat memantau langsung program Cek Kesehatan Gratis (CKG) di salah satu SD di Kecamatan Sungailiat beberapa waktu lalu. 

SUNGAILIAT, BABEL NEWS - Program cek kesehatan gratis (CKG) di Kabupaten Bangka masih terus rutin dilaksanakan sejak dimulai kurang lebih sebulan yang lalu. Program CKG tersebut menyasar anak usia sekolah, baik di sekolah milik pemerintah (negeri) maupun sekolah swasta. 

Adapun sasarannya yakni dari siswa kelas 1 SD sampai siswa kelas 12 SMA atau siswa-siswi umur 7-17 tahun.

Staf Ahli Bupati Bangka Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Boy Yandra menyebut, program tersebut terus dilangsungkan hingga Desember 2025. "Semua anak-anak sekolah, yang pesantren juga diperiksa kesehatannya, termasuk yang putus sekolah juga," kata Boy Yandra, Kamis (4/9).

Jenis-jenis pemeriksaan yang dilakukan berbeda-beda untuk kategori usia. Untuk siswa berumur 7-12 tahun, pemeriksaan yang dilakukan meliputi pemeriksaan telinga, mata, gigi, status gizi, tekanan darah, kebugaran fisik, jiwa, TBC, diabetes, merokok, hati, kesehatan reproduksi dan imunisasi.

Kemudian, siswa berumur 13-15 tahun mendapatkan pemeriksaan meliputi telinga, mata, gigi, status gizi, tekanan darah, kebugaran fisik, anemia, hati, jiwa, TBC, diabtes, merokok, kesehatan reproduksi, talasemia dan imunisasi.

Lalu, anak usia 16-17 tahun dilakukan pemeriksaan meliputi telinga, mata, gigi, status gizi, tekanan darah, kebugaran, fisik, anemia, hati, jiwa, TBS, diabetes, merokok, kesehatan reproduksi dan talasemia.

"Kabupaten Bangka memiliki sasaran kurang lebih sebanyak 62.067 orang yang berusia 7-17 tahun," jelas Boy Yandra.

Lebih lanjut, adapun satuan pendidikan yang menjadi sasaran yakni sebanyak 195 SD/MI, 62 SMP/MTS, 37 SMA/MA, 2 SLB dan 15 pesantren. "Itu diperiksa di sekolah masing-masing, ada tenaga medis dari puskesmas yang datang. Tapi untuk anak yang putus sekolah bisa mendatangi langsung puskesmas terdekat," ujarnya.

Dirinya berharap, wali siswa mendukung penuh program CKG ini dengan memberikan izin terhadap anak-anaknya untuk diperiksa kesehatannya tersebut. Pasalnya kata dia, program CKG ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor risiko untuk dilakukan peningkatan kesehatan, mendeteksi kondisi pra penyakit agar tidak menjadi penyakit.

"Dan mendetaksi penyakit lebih awal agar dapat diberikan penanganan yang tepat dan mencegah komplikasi serta menurunkan risiko kecacatan dan kematian," pungkasnya. (u2)

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved