Berita Bangka Tengah
Keluhkan Dampak Negatif Aktivitas Perusahaan Tambak Udang, Masyarakat 3 Desa Datangi DPRD
Perwakilan masyarakat dari Desa Kurau, Penyak dan Guntung, Kecamatan Koba, Bangka Tengah, mendatangi kantor DPRD Bangka Tengah.
KOBA, BABEL NEWS - Perwakilan masyarakat dari Desa Kurau, Penyak dan Guntung, Kecamatan Koba, Bangka Tengah, mendatangi kantor DPRD Bangka Tengah, Senin (15/9) sore. Kedatangan rombongan yang diwakili Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Milenial Bangka Tengah Keadilan ini untuk mengadukan munculnya dampak negatif dari aktivitas tambak udang di daerahnya.
Para perwakilan ini kemudian melakukan audiensi langsung bersama seluruh elemen DPRD dan perangkat daerah terkait. Pada kesempatan tersebut beberapa perwakilan masyarakat mengeluhkan adanya dugaan pencemaran limbah yang menimbulkan bau tidak sedap ataupun polusi pada sumber mata air.
Ketua LBH Milenial Bangka Tengah Keadilan, Dairi menyebutkan, kedatangannya bersama perwakilan masyarakat membawa empat point penting yang telah disampaikan ke DPRD Kabupaten Bangka Tengah.
Menurutnya, point pertama yaitu pertanyaan tentang legalitas perizinan, kedua kontribusi pada masyarakat sekitar, dan ketiga pengelolaan limbah. "Kemudian keempat, kalau memang tidak ada kontribusi bagi masyarakat mending kami minta ditutup saja. Tujuan investasi itukan untuk kebermanfaatan masyarakat, kalau tidak bisa memberi manfaat untuk apa," kata Dairi.
Ia menjelaskan, jika polemik ini sudah berlangsung beberapa tahun terakhir di tengah masyarakat, namun memang sebelumnya masih menunggu itikad baik dari perusahaan swasta itu. "Kami diam bukan berarti tidak tahu, kami menunggu sebermanfaat apasih perusahaan tambak udang ini di Bangka Tengah. Rupanya ditunggu-tunggu tidak ada kemanfaatannya juga," jelasnya.
Ketua DPRD Kabupaten Bangka Tengah, Batianus menyampaikan, pihaknya menyambut baik adanya aspirasi dari masyarakat ini dan siap untuk melakukan tindak lanjut bersama pemerintah daerah.
"Kami memang dari DPRD ataupun masyarakat sendiri pasti senang sekali ketika ada investasi di Bangka Tengah karena ada penyerapan tenaga kerja. Tapi selain penyerapan tenaga kerja kami harap investor ini bisa memberdayakan dan membangun ekonomi masyarakat sekitar," ujar Batianus.
Menurut Batianus, karena keluhan dari masyarakat terdiri dari beberapa aspek mulai dari perizinan, pengelolaan limbah sampai dengan retribusi, pihaknya akan berkoordinasi lebih dahulu dengan setiap Komisi di DPRD, sebelum nantinya akan turun ke lapangan.
"Artinya ini beberapa komisi yang harus terlibat, sehingga kami minta waktu satu hari untuk berkoordinasi untuk kemudian turun ke lapangan dan mencari solusi," tambahnya. (w4)
Bakal Lakukan Pengecekan
KETUA DPRD Kabupaten Bangka Tengah, Batianus memastikan, jajarannya bakal melakukan pengecekan langsung pada aktivitas perusahaan tambak udang yang ada di tiga desa, yakni Kurau, Penyak dan Guntung.
Batianus menyebutkan, peninjauan ke lapangan tersebut dilakukan untuk menindaklanjuti adanya keluhan masyarakat terkait dugaan pencemaran lingkungan serta minimnya kontribusi perusahaan-perusahaan tersebut kepada masyarakat sekitar.
Menurutnya, proses inspeksi juga akan melibatkan jajaran organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah untuk melihat secara langsung permasalahan. "Langkah yang kami ambil tentu turun ke lapangan untuk melihat permasalahan dan kemudian mencari solusi," ujar Batianus, Selasa (16/9).
Batianus mengakui, ketika memang ditemukan permasalahan dan perusahaan tidak bisa menyelesaikannya, DPRD akan memberikan rekomendasi ke pemerintah daerah agar mengambil tindakan tegas.
"Iya bisa mungkin (ada rekomendasi evaluasi izin, red), seperti kemarin kami juga sidak di daeran lain, memang ada pencemaran lingkungan, jadi kami rekomendasikan dihentikan sementara aktivitas perusahaan itu," sebutnya.
Ia berharap, agar seluruh investasi yang ada di Bangka Tengah khususnya tambak udang bisa ikut memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat di sekitar lokasi perusahaan. "Iya, harus bermanfaat bagi sekitar, minimal pemberdayaan ekonominya. Misal contohnya hasil udang bisa dihilirisasi masyarakat sekitar, jangan semua diekspor," tambahnya. (w4)
DWP IAIN SAS Babel Belajar Ecoprint di Koba |
![]() |
---|
BPPMHKP dan Dinas Perikanan Bangka Tengah Gelar Pelatihan Budi Daya Perikanan Terintegrasi |
![]() |
---|
Dosen UBB Gelar Pengabdian Masyarakat, Remaja Desa Terak Dapat Edukasi Keuangan |
![]() |
---|
DPRD Bangka Tengah Setujui Perda Tentang Pajak dan Retribusi Daerah |
![]() |
---|
Rayakan HUT Ke-16, FPPI Gelar Rangkaian Kegiatan Sosial di Pulau Nangka |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.