Berita Bangka Selatan
KPPP Bangka Selatan Gencar Pantau Peredaran Pupuk Subsidi Palsu
Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan bergerak cepat menindaklanjuti dugaan beredarnya pupuk dan pestisida palsu di sejumlah wilayah.
TOBOALI, BABEL NEWS - Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan bergerak cepat menindaklanjuti dugaan beredarnya pupuk dan pestisida palsu di sejumlah wilayah. Dalam beberapa bulan terakhir, tim pengawasan telah melakukan pemantauan ketat terhadap para distributor dan pengecer pupuk bersubsidi. Tak hanya itu, sejumlah sampel pupuk dan pestisida turut diambil untuk diuji keasliannya.
Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Bangka Selatan, Risvandika mengungkapkan pihaknya telah mengambil sampel terhadap pupuk dan pestisida yang beredar di pasaran. Uji sampel dilakukan guna mengantisipasi peredaran pupuk dan pestisida palsu yang marak belakangan ini. Bahkan sampel-sampel tersebut telah dikirim ke laboratorium untuk dilakukan pemeriksaan.
"Uji sampel sudah kami kirim. Mudah-mudahan dalam waktu dekat hasilnya segera keluar," kata Risvandika, Selasa (28/10).
Risvandika berujar langkah ini diambil setelah ditemukan sejumlah produk pupuk dan pestisida dengan label serta kemasan yang mencurigakan. Pasalnya, pupuk dan pestisida palsu dapat dibedakan dengan memperhatikan label, kemasan, dan nomor registrasi pada kemasan untuk memastikan keaslian produk. Selain itu bisa dengan memperhatikan ciri fisik pupuk dan pestisida yang hendak dibeli, mulai dari warna, tekstur dan bau.
Masyarakat pun bisa membeli pupuk dari distributor resmi atau kios pupuk yang memiliki reputasi baik. Karena pupuk dan pestisida asli biasanya dijual melalui agen resmi. Pemerintah berharap hasil uji laboratorium bisa memastikan keamanan produk agar tidak merugikan petani. Selain pengawasan kualitas, pemerintah juga menegaskan komitmennya untuk menekan harga pupuk subsidi.
"Kami mendapat instruksi langsung dari menteri untuk memastikan penurunan harga pupuk subsidi dan memastikan petani benar-benar menikmati harga yang baru," ujar Risvandika.
Pemerintah daerah lanjut dia, rutin melakukan pemantauan, pengawasan dan pembinaan pupuk dan pestisida subsidi melalui Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KPPP). Pengawasan ini mencakup seluruh kecamatan di Bangka Selatan, kecuali Kecamatan Pongok yang akan dijadwalkan menyusul. Tujuannya untuk mencegah penyalahgunaan, memastikan ketersediaan pupuk bersubsidi tepat sasaran.
"Selain itu, penggunaan pupuk palsu juga dapat mencemari lingkungan dan membahayakan kesehatan," jelasnya.
Masyarakat diminta untuk segera melapor jika menemukan indikasi pupuk dan pestisida palsu ke aparat penegak hukum. "Jika menemukan pupuk atau pestisida palsu, segera laporkan kepada pihak berwenang agar ditindaklanjuti," kata Risvandika. (u1)
| Gelar Upacara Sumpah Pemuda, Debby Vita Dewi Ajak Pemuda Jadi Pelaku Perubahan |
|
|---|
| Harga Pupuk Subsidi Turun 20 Persen, Petani Bangka Selatan Sambut Gembira |
|
|---|
| Festival Kemilau Bangka Selatan Jadi Magnet Baru Ekonomi |
|
|---|
| 2026, Vaksin HPV Sasar Siswa Laki-laki di Bangka Selatan |
|
|---|
| 2025, Ada 153 Kasus DBD di Bangka Selatan, Warga Diminta Siaga |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bangka/foto/bank/originals/20251028-PASANG-FLYER.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.